R E D I X
Di
sebuah desa yang jauh dari kota, yang berkependudukan sekitar 100 orang lebih yang hidup tentram dan damai. Mereka
hidup saling berdampingan dan bersahabat. Sehingga pada suatu hari desa mereka
di datangi oleh segerombolan penjahat yang bernama “serigala liar” yang di
pimpin oleh “ZERO”. Kedatangan mereka adalah untuk membunuh. Karena itu adalah
pekerjaan mereka sebagai penjahat. Mereka membantai seluruh warga desa. Mereka
membantai dengan keji, yang pria langsung di bunuh sedangkan yang wanita di
perkosa dulu lalu di bunuh. Setelah membantai dan mengambil semua barang-barang
seluruh warga desa, para penjahat pun pergi mencari mangsa lain.
Mayat –
mayat bergelimpahan dimana-mana tanpa tersisa satu manusia pun. Tapi di luar
dugaan, tiba-tiba muncul seorang bocah yang berusia 10 tahun. Ternyata tubuh
nya di timpah oleh mayat ibunya sehingga ia bisa selamat. Bocah kecil ini terus
menagis hingga beberapa menit saja setelah itu ia menguburkan mayat ibu dan
keluarga yang lainnya. Walaupun masih bocah, dia dapat menerima semua nya
dengan sabar karena pada saat masuk sekolah dia talah di ajarkan mandiri oleh
ayahnya. Dalam waktu 3 hari bocah tersebut telah mengubur semua mayat warga
desa. Setelah mengubur semua warga desa, sang bocah yang bernama redix pergi ke
hutan untuk menempah diri dan tinggal di sana.
Dalam usia yang cukup kecil, Redix harus mengalami hidup yang pahit. Tapi dia
tidak putus asa, dia terus menjalani hidupnya. Karena dia yakin suatu saat
nanti pasti dia bisa membalaskan dendam kepada semau penjahat-penjahat yang
telah membantai keluarga dan warga desa. Kehidupan Redix di hutan di mulai saat
itu juga. Dia selalu berlari keliling hutan, memukul pohon, menendang pohon.
Guna menghilangkan kesepiaannya. Kegiatan ini terus dia lakukan hingga 10
tahun. 10 tahun kemudian Redix tumbuh dewasa, dia pun mengenal seisi hutan
belantara tersebut. Walaupun sudah lama berteman dengan hutan dia tetap
merasakan kesepian. Hingga pada suatu saat dia melihat dari kejauhan dua orang
pemuda yang hendak berburu. Tak sengaja kedua pemuda itu melihat dua ekor
serigala yang berantem merebut makanan. Melihat kedua pemuda itu, kedua
serigala langsung menyerang mereka. Karena mereka tak bisa lari lagi, mereka
pun memompa senapan mereka. Dan menembakkan senapan nya ke arah
serigala-serigala itu, tapi tembakan kedua pemuda itu meleset dan akhirnya
kedua serigala melompat dan mencekram kedua pemuda itu tapi kedua pemuda itu
dapat menahannya dengan senapan mereka. Tapi pertahanan mereka tidak dapat
bertahan lama karena tenaga kedua serigala itu sangat lah kuat. Walaupun
senapan dapat menahan gigitan sang serigala tapi karena kuat tenaga mereka
gigitan mereka hampir mengenai leher salah satu pemuda itu. Jika taring
serigala bisa mengenai leher pemuda itu maka pemuda tersebut bisa saja mati.
Pada saat gigitan tersebut mau menyentuh leher, tiba-tiba dua buah batu melesat
ke arah kedua serigala tersebut. Dan mengenai wajah ke dua serigala tersebut,
kemudian kedua ekor serigala tersebut langsung lari. Ternyata batu itu di lempar
oleh Redix. Mereka berdua pun mengucapkan terima kasih kepada Redix. Bukan
hanya berterima kasih mereka juga saling berkenalan. Mereka berdua adalah
Drazine dan Izumi. Merasa sudah akrab dengan sang penyelamat, salah satu dari
pemuda itu menanyakan tempat tinggal Redix. Kemudian Redix pun menjawab
pertanyaan mereka. Setelah mendengar jawaban dari Redix, mereka pun terkejut, tapi lebih terkejut lagi
setelah menceritakan bahwa keluarga dan warga yang di desa nya telah di bantai
habis. Mereka pun merasa kasihan kepada redix. Kemudian mereka mengajak Redix
ke kota dan
tinggal bersama mereka. Tanpa pikir panjang Redix pun mengikuti keinginan
mereka.
Beberapa
jam kemudian, akhirnya mereka sampai ke kota.
Untuk pertama kali nya dalam hidup nya Redix menginjakkan kaki nya ke tanah Kota. Sesampainya di kota mereka mengajak Redix
jalan-jalan dan membeli beberapa pakaian karena pakaian Redix tidak layak
pakai. Redix pun merasa senang karena bisa keliling kota
dan melihat pemandangan kota.
Setelah puas keliling mereka pun kembali ke tempat kediaman Drazine dan Izumi.
Drazine dan Izumi bekerja sebagai biro jasa. Mereka membuka usaha ini sudah dua
tahun. Usaha mereka cukuplah menguntungkan sehingga mereka bisa bertahan sampai
saat ini. Keesokan harinya mereka berdua beraktifits seperti biasanya. Kantor
biro jasa mereka tidak jauh dari rumah mereka. Mereka hanya bekerja sendiri
tanpa seorang karyawan pun…
Setahun
kemudian, mereka bertiga pun makin akrab. Redix mulai biasa dengan kehidupan kota, dia membantu ke dua
teman nya dalam menjalankan usaha biro jasa mereka. Kehidupan mereka
enjoy-enjoy aja dan kedua teman redix pun akhirnya memililki kekasih dan mereka
baru saja berpacaran. Beberapa hari kemudian kehidupan mereka mulai berubah
ketika beberapa debt colector datang untuk menagih hutang. Pada saat mereka
datang Izumi tidak ada di tempat. Drazine dan Redix pun merasa terkejut atas
kedatangan debt colector tersebut karena mereka tidak ada meminjam uang dan
lebih terkejut nya lagi bahwa debt colector tersebut bukan dari bank melainkan
dari mafia. Drazine pun merasa yakin bahwa Izumi telah kambuh dari penyakit
lama nya yaitu berjudi. Setelah menjelaskan bahwa Izumi tidak ada di tempat
para debt colector pun kembali dan mereka pun berjanji akan kembali lagi besok.
Kemarahan Drazine sepertinya tidak bisa di bendung lagi, setelah pulang kerja
ia pun langsung menemui Izumi, dan ternyata Izumi memang di rumah. Drazine pun
memarahinya habis-habisan tapi izumi tidak melawan sepatah katapun karena semua
ini adalah memang kesalahan nya. Ternyata Izumi yang sudah bertahun-tahun
menghilangkan penyakit judinya tiba-tiba kembali bermain setelah di bujuk oleh
teman lamanya. Karena marah Drazine
sudah memuncak dan tangan nya siap memukul Izumi, tiba – tiba Redix datang
menghalangi dan menyuruh Drazine untuk tenang. Redix mengtakan bahwa “segala
permasalahan yang berhubungan dengan uang pasti ada jalan keluarnya, jadi kita
harus tenang dan terus menjaga persahabatan kita”. Kemudian Drazine dan mulai
tenang dan izumi pun menceritakan segalanya dan hutang yang dia pinjam ternyata
sangat lah besar sekitar 50 juta rupiah. Mendengar hutang yang segitu besar
membuat Drazine dan Redix lebih terkejut lagi karena uang yang di hutangkan
bukanlah jumlah yang kecil. Tabungan mereka berdua pun tidaklah cukup. Sekali
lagi Drazine pun ingin menghajar Izumi tapi di halangi lagi oleh Redix.
Akhirnya mereka berdua untuk sementara berdiam diri saja. Keesokan harinya debt
colector tersebut pun kembali ke tempat kerja mereka, kemudian Izumi menemui
mereka dan meminta waktu seminggu lagi. Debt colector itu pun tidak langsung
menyetujui, salah satu dari mereka menelepon bos nya terlebih dahulu. Beberapa
kemudian percakapan mereka pun selesai, debt colector tersebut memberikan waktu
seminggu lagi tapi dengan syarat jika dalam seminggu tidak di lunasi juga maka
semua barang – barang mereka akan di sita. Izumi pun langsung setuju. Kremudian
mereka pun pergi dari sana.
Sudah 5 hari, tapi mereka pun masih belum mendapatkan job juga. Mungkin inilah
yang di namakan cobaan, datang satu cobaan, cobaan lain menyusul. Sudah di
lilit hutang mereka juga tak dapat job. Tapi di setiap cobaan pasti ada jalab
keluar nya, begitulah nasib yang di alami oleh 3 sahabat ini. Pada saat siang
menjalan, datanglah seorang pria setengah baya dengan pakaian rapi dan berdasi,
pria ini adalah seorang bos di perusahaan besi. Pria ini bernama Prince, Tuan
Prince datang ke tempat mereka untuk mencari seorang petarung handal yang bisa
di ikutsertakan dalam turnamen antar perusahaan. Mendengar pekerjaan itu,
Drazine dan Izumi merasa lemas karena untuk mencari petarung yang handal sangat
lah sulit, tapi bagi Redix itu kelihatan gampang. Kemudian Redix menanyakan
bayaran yang akan di berikan bagi pencari jasa dan berapa bayaran yang akan di
terima untuk petarung. Tuan Prince pun menjawab 50 juta untuk pencari jasa dan
500 juta untuk petarung yang bisa menang dalam turnamen tapi jika petarung
kalah maka tidak akan di bayar sama sekali sedangkan si pencari jasa hanya
mendapat uang mukanya saja. Kemudian Redix pun menyetujui nya dan akan
mendapatkan orang itu sekarang juga. Mendengar hal Tuan Prince pun merasa
sangat senang sementara Drazine dan Izumi merasa bingung karena mereka yakin
kalau Redix hanya berbohong. Kemudian Redix mengatakan bahwa dia lah orang yang
akan ikut turnamen tersebut. Mendengar hal itu Tuan Prince sangat marah karena
merasa di pemainkan tapi sikapnya pun mulai berubah ketika mendengar cerita
Redix tentang kehidupannya di hutan. Tak lama berpikir kemudian Tuan Prince
menyetujui nya. Kemudian Tuan Prince memberitahukan kepada Redix bahwa dalam
Turnamen ini, resiko nya adalah kematian. Tapi Redix pun menyanggupinya tanpa
berpikir panjang. Mendengar jawaban Redix, Izumi pun merasa bersalah karena
dirinya lah Redix melibatkan dirinya. Dan ia pun berjanji dalam dirinya akan
menghentikan kebiasaan berjudinya. Setelah mendengar jawaban Redix yang tegas,
Tuan Prince pun merasa bangga terhadap Redix. Dan tak lama kemudian Tuan Prince
pun kembali ke kantornya dan meminta Redix untuk datang ke tempat fitness nya
besok karena besok ia akan melihat kemampuan Redix.
Keesokan
harinya Redix pergi denngan ke tempat yang telah di janjikan Tuan Prince
denngan di temani oleh kedua teman nya Drazine dan Izumi. Setelah sampai di
tempat Tuan Prince mereka pun menunuggu kedatangan Tuan Prince, beberapa menit
kemudian Tuan Prince pun datang dengan pelatih yang akan melatih Redix.
Kemudian si pelatih pun menyuruh Redix untuk menunjukkan kemampuannya dengan
memukul karung pasir yang ada di tempat latihan tersebut. Kemudian Redix
punmulai memukul karung pasir tersebut, ternyata pukulan Redix memuaskan Tuan
Prince dan Pelatih. Redix pun langsung di terima, Redix dan teman – teman nya
pun sangat senang. Redix mengajukan permintaan kepada Tuan Prince bahwa ia
meminta uang muka sebesar 50 juta karena uang itu sangat lah mereka butuhkan
untuk membayar hutang mereka kepada
mafia. Berpikir sejenak, kemudin Tuan Prince menyetujui permintaan Redix,
kemudian Tuan prince memberikan cek sebesar 50 juta kepada Redix. Kemudian
Redix memberikan uang tersebut kepada Izumi…
Keesokan
hari nya Izumi pun ke tempat mafia itu dan membayar semua uang nya kepada mafia
tersebut. Masalah hutang Izumi kini telah selesai, Drazine dan Izumi pun
kelihatanya masih gelisah karena harus keselamatan teman nya, Redix. Di tempat
lain, Redix pun mendapatkan pelatihan yang cukup keras oleh Pelatih. Redix di
latih berlari sekitar 10 km pulang setiap hari nya dengan waktu 3 jam saja,
tempat latihannya pun di tempat yang berbeda-beda. Kadang di tempat pasir, kadang
juga di tempat yang banyak batunya. Setelah latihan berlari selesai kemudian
Redix pun di suruh latihan berbagai teknik meninju atau memukul. Latihan keras
pun ia lalui dengan keras, hingga waktu yang telah di tetapkan datang juga.
2 bulan
kemudian, Redix bersama kedua teman beserta pelatih nya memasuki arena
pertandingan. Pertandingan ini di ikuti oleh 24 petarung di berbagai tempat
yang di bandari oleh bos-bos besar seperti Tuan Prince. Ke 24 petarung di undi
kemudian di bagi menjadi 3 grup yaitu grup A , B , dan C. Redix dapat di grup
B. beberapa jam kemudian peluit tanda dimulai nya pertandingan pun berbunyi.
Setiap petarung bersiap-siap dan melakukan pemanasan. pertandingan akan di
adakan dua hari yaitu hari pertama mencari pemenang setiap grup dan hari
keduanya setiap pemenang dari masing-masing grup akan bertanding dalam
satu lapangan.
Pertandingan
pertama Redix melawan seorang karateka asal Jerman. Dengan kemampuan nya orang
Jerman ini yakin menang dengan satu pukulan. Setelah lonceng berbunyi Redix pun
langsung di tendang dan mengenai wajahnya, Redix pun langsung terjatuh. Dengan
bangganya si orang Jerman ini mengangkat ke tangan ke hadapan para penonton.
Beberapa detik kemudian, Redix pun bangun, dengan tenangnya Redix pun menelap
darah yang keluar dari hidungnya yang di akibatkan oleh tendangan keras si
orang jerman itu. Setelah selesai mengelap darah Redix, si orang jerman
langsung memberikan tendangan yang ke dua, tapi dapat di hindari oleh Redix.
Karena tendangannya dapat di hindari, wajah si orang jerman itu berubah menjadi
garang. Dia menyerang Redix dengan membabi buta. Tapi dapat di hindari oleh
Redix walaupun demikian Redix tak mempunyai kesempatan untuk menyerang.
Beberapa menghindar dari serangan orang jerman, kemudian Redix pun mendapatkan
kesempatan yaitu pada saat serangan nya mulai melemah dan dengan tangan kanan
nya Redix pun memukul keras pipi kiri si Orang Jerman tersebut. Setelah
menerima pukulan tersbut orang Jerman tersebut langsung terjatuh, melihat itu
wasit pun langsung menghitung dan pada saat hitungan terakhir si orang Jerman
itu mulai bangkit tapi jatuh lagi. Hitungan selesai dan Redix pun memenangkan
pertandingan. Beberapa jam kemudian Redix pun memenangkan Redix memenagkan 2
pertandingan yang lain hingga dia masuk ke final dan akan bertanding dengan
Soul petarung asal Thailand
dan Kingkong petarung yang berbadan besar asal AS. Pertandingan mereka bertiga
akan di adakan esok hari. Setelah pertandingan selesai Redix dan kedua temannya
pun langsung pulang tapi tidak di rumah mereka melainkan di penginapan yang
telah disewa oleh Tuan Prince. Sesampainya di penginapan Redix pun langsung
tertidur dengan lelapnya.
Keesokan
harinya, pertandingan final pun di adakan. Ketiga finalis memasuki arena atau
ring pertandingan. Para penonton mulai
menyorakan idola mereka. Tak lama kemudian, loncet tanda di mulai nya
pertandingan pun berbunyi. Wasit pun bersiaga untuk memberikan arahah dan
peraturan pertandingan dan setelah beberapa menit menjelaskan, wasit memberikan
tanda bahwa pertandingan sudah bisa di mulai. Setalah wasit memberikan aba-aba
di mulainya pertandingan, Kingkong dan Soul langsung menyerang Redix. Dengan
serangan yang tiba-tiba, Rdix tidak dapat menghindar dan tendangan kingkong
mengenai dada Redix. Kemudian Soul pun mengambil kesempatan dengan menghajar
wajah Redix.
Melihat
pertarungan itu, Tuan Prince sudah bisa menebak bahwa kedua petarung itu adalah
anak buah dari Jack Brown. Jack Brown adalah pengusaha narkoba serta musuh
bebuyutan Tuan Prince. Tuan Prince ingin mengalahkannya dalam pertangdingan ini
sehingga bisa menghabiskan kekayaan dan mengambil kekuasaan. Sehingga bisa
membuat kedamaian dan ketentraman di Kota
ini.
Redix pun mulai menyadari
bahwa mereka berdua bersekongkol, tapi Redix pun tak bisa protes karena tidak ada
peraruran yang melarang untuk bekerja sama karena pemenang hanya 1 orang
saja.
Setelah di hajar oleh Soul, Redix pun
mulai bangkit. Soul pun mulai menyerang Redix tapi serangan Soul dan di bendung
oleh redix. Serangan demi serangan Soul dapat di bendung oleh Redix tapi Redix
tak ada peluangan untuk menyerang balik. Kingkong tidak tinggal diam bersama
Soul dia menyerang Redix. Walaupun Redix
dapat menahan serangan kedua petarung itu, Redix pun mulai kewalahan dan sebuah
tendangan dari Soul datang dari sisi kiri dan mengenai wajah Redix untuk kedua
kali nya wajah Redix hajar, Redix pun
langsung terjatuh, saat ingin bangkit, tiba-tiba Redix mengalami pusing dan
terjatuh lagi. Wasit pun mulai melakukan hitungan, tapi pada hitungan ke 8,
Redix bangkit lagi dan bel pun berbunyi tanda pertandingan babak pertama
selesai. Setelah istirahat selesai, ber pun berbunyi. Kondisi Redix pun agak membaik. Wasit memberi aba-aba
yang menandakan di mulainya babak kedua. Setelah selesai memberi aba-aba, Redix
langsung menyerang Soul, beberapa pukulan Redix mengenai Soul. Tapi Kingkong
pun tidak tinggal diam, Dia memeluk Redix dari belakang dengan kekuatan nya
yang besar. Pelukan Kingkong sangat lah kuat sehingga membuat Redix susah
bernafas, kemudian Kingkong hendak membanting Redix ke belakang. Redix pun
tidak tinggal diam, dia pun menghajar perut Kingkong dengan dengan sikunya tapi
tidak berhasil juga sehingga pada saat Kingkong mengangkat tubuh Redix, Redix
pun mengambil kesempatan dengan tendangan belakang sehingga mengenai kelamin
nya Kingkong pun langsung melepas Redix. Kingkong pun menyerit kesakitan sambil
memegang kelamin nya. Redix tidak membuang kesempatan nya, dia langsung
menghajar Kingkong. Walaupun badan Kingkong besar, dia juga dapat meraasakan
sakit. Beberapa pukulan Redix di hantam di peut Kingkong. Kemudian serangan
teakhir Redix di luncurkan tepat di leher Kingkong. Kingkong langsung terjatuh,
melihat Kingkong terjatuh. Wasit langsung menghitung sampai hitungan ke sepuluh
Kingkong juga tidak bisa bangkit. Wasit menyatakan Kingkong gugur, kini tinggal
2 petarung saja. Melihat kekalahan Kingkong, Soul pun menjadi panik. Soul
langsung menyerang membabi buta, karena dia tahu tidak dapat mengalahkan Redix.
Serangan Soul dapat di bendung oleh Redix, serangan demi serangan dapat di
bendung sehingga Redix mendapat peluang untuk membalik serangan. Redix pun
berhasil menghajar Soul sehingga Soul pun terjatuh dan tidak sadarkan diri
lagi. Wasit pun menghitung dan langsung memutuskan bahwa Redix lah pemenangnya.
Para
penonton pun mulai bertepuk tangan, teman – teman Redix merasa senang dengan
kemenangan nya tapi tidak dengan Tuan Prince. Melihat hal itu, Drazine bertanya
kepada Tuan Prince. Lalu Tuan Prince menjawab bahwa Redix akan berhadapan
dengan sang juara. Dia adalah Flash salah satu dari anggota Serigala Liar. Dia
sangat kejam dan tidak memberi ampun pada lawannya. Setelah menjelaskan hal itu
teman – teman Redix pun mulai ketakutan dan kekejaman dari Flash. Kemudian sang
komentator pun memanggil dan sang juara dan menjelaska profil sang juara.Di
sisi lain, Redix yang mendengar profil sang juara pun terdiam dan teringat masa
lalu yang hampir dia lupakan semua.
Tak lama kemudian, Flash naik ke arena
pertandingan dan setelah itu lonceng pun berbunyi. Mendengar bunyi lonceng,
Redix pun langsung menyerang Flash, dengan kemarahan dan dendam yang telah dia
pendam selama 10 tahun. Tiap serangan yang di lontarkan oleh Redix tidak dapat
di cegah oleh Sang Juara Flash, dalam beberapa serangan Flash pun tumpang.
Karena dendam yang sangat dalam sehingga tidak dapat membuat Redix berhenti
sehingga dia terus menghajar Flash walaupun sudah jatuh. Melihat itu, wasit pun
langsung menahan tangan Redix dan berhasil menghentikannya. Wasit pun mulai
menghitung dan hingga hitungan terakhir Flash pun tidak dapat bangu. Redix pun
di nyatakan sebagai pemenangnya. Seluruh penonton yang melihat pun merasa heran
karena Sang Juara bisa di kalahkan dengan mudah. Walaupun merasa heran para
penonton tetap memberikan tepuk tangan yang meriah. Walaupun tepuk tangan
penonton dapat membuat Redix kembali tenang tapi bayang-bayang Serigala Liar
masih ada dalam benaknya.
Beberapa hari kemudian, Tuan prince
pun datang ke Rumah Redix dan memberikan hadiah yang telah ia janjikan beserta
bonusnya. Tuan Prince pun sudah melunasi hutang Izumi. Tuan Prince pun
mengundang ketiga sahabat ini untuk makan-makan di rumahnya untuk merayakan
kegembiraan mereka. Malam harinya, mereka bertiga datang ke rumah Tuan Prince
dengan membawa pasangan mereka tapi tidak dengan Redix. Sesampainya di sana mereka semua terkejut
melihat rumah Tuan Prince yang mewah dan megah seperti istana. Mereka pun di
jamu layaknya seorang penjabat istana. Tak lama kemudian Tuan Prince datang
menemui mereka dan mereka pun di persilakan duduk oleh Tuan Prince. Acara
makan-makan pun di mulai. Setelah acara makan malam nya selesai, Tuan Prince
pun memanggil Putri semata wayang nya untuk keluar dan menemui Redix dan
kawan-kawan. Nama Putri nya itu adalah Pink, usia nya sama dengan Redix. Pink
mempunyai waktu yang sangat keras dan susah di atur. Untuk itu lah Tuan Prince
mengenalkannya kepada Redix dan teman-temannya agar mereka dapat merubah
kelakuan Putri semata wayangnya itu. Pandangan pertama sudah membuat Redix
terbinar-binar tapi tidak dengan Pink bertingkah acuh tak acuh, seperti itulah
sifat nya Pink. Beberapa jam kemudian, Redix dan kawan-kawan pun berpamitan
kepada Tuan prince dan Putrinya. Dalam perjalanan pulang Redix selalu mengingat
Putri Tuan Prince. Pandangan pertama telah membuat Redix jatuh cinta pada Putri
Tuan Prince. Keesokan harinya, Redix pun pergi jalan-jalan dengan sepeda motor
yang baru di belinya. Di tengah jalan Redix pun melihat Pink dengan kawan-kawan
nya sambil berpesta riang di dalam mobil. Karena rasa penasaran, Redix pun mengikuti
mobil yang di tumpangi oleh Redix. Sampai lah mereka di sebuah kafe. Setelah di
ikuti selama beberapa jam Redix mulai merasa curiga dengan 2 teman pria nya
itu. Malam pun telah tiba Pink dan kedua teman pria nya masih mabuk-mabukan,
sementara 2 dua teman cewek dan 1 teman cowok nya pun telah pulang duluan. Satu
jam setelah teman-teman nya pulang, Pink mulai mabuk berat dan tak sadarkan
diri. Kedua Pink kemudian memanggil-manggil Pink, Pink tetap tak sadarkan diri.
Kemudian kedua teman pria nya mengangkut Pink ke mobil nya. Mereka pun mulai
berangkat, tetapi sesampainya di simpang menuju rumah Tuan Prince. Mobil tersebut
berjalan lurus terus tanpa membelok. Kecurigaan Redix pun makin dalam, dia pun
terus mengikuti mereka. Teman-teman Pink pun mulai menyadari bahwa mereka di
ikuti. Mereka pun membuat siasat dengan berjalan di kegelapan. Tanpa curiga
Redix pun terus mengikuti mereka. Tiba-tiba kereta Redix di cegah oleh
sekelompok geng motor. Redix pun di hajar dengan balok oleh para geng motor
tersebut. Karena kegelapan Redix sulit menyerang mereka. Redix di hajar hingga
babak belur. Tak lama setelah menghajar Redix hingga babak belur, salah satu
anggota geng tersebut mengangkat telepon nya yang berbunyi. Ternyata yang
menelepon mereka adalah temannya Pink. Mereka di perintahkan untuk membunuh
Redix. Kemudian pimpinan geng motor itu pun memerintahkan untuk membunuh Redix.
Mendengar perintah pimpinan mereka langsung bertindak. Tapi kali ini Redix
berhasil menghindari pukulan balok mereka. Walaupun situasi gelap, Redix tetap
bisa melawan mereka. Satu persatu anggota geng motor tersebut berhasil di hajar
oleh Redix tapi lain hal dengan dengan pimpinannya, beberapa pukulan Redix
behasil di hindarinya. Pimpinan geng pun tidak hanya menghindar, dia juga
menyerang Redix dengan balok di tangan nya, Redix juga dapat menghindarinya.
Tetapi Redix yang hanya berbekal tangan kosong tidak dapat berbuat. Kali ini
serangan pimpinan geng mengenai wajah Redix, Redix pun terjatuh tapi tak
membuat nya pingsan. Hantaman tadi membuat Redix susah untuk berdiri,
perlahan-lahan dia pun berdiri. Walaupun dapat berdiri, Redix tidak dapat
menahan sakit kepala nya akibat hantaman balok tersebut. Kepalanya terasa
pusing dan badannya merasa berat untuk melangkah. Pimpinan geng pun tidak
tinggal diam, dia membuang balok nya dan mengambil pisau kebanggaannya yang di
simpan di dalam baju bagian perut nya. Kemudian d cabut lah pisau itu dan
sarangnya dan kemudian di hunuslah ke perut Redix. Tusukan itu membuat Redix
menyerit kesakitan. Tapi tusukan itu tidak mengenai perut Redix melainkan
mengenai tangan kanan nya hingga tembus. Darah terus bercucuran dari tangan
Redix, pimpinan geng motor yang melihat itu pun merasa heran dan terkejut.
Sambil menahan tangan kanan pimpinan dan geng motor serta menahan sakit yang
luar biasa, Redix pun menghajar wajah sebelah kanan pimpinan geng tersebut
dengan tangan kirinya. Kemudian pimpinan geng motor itu pun terjatuh, lalu
Redix memukul nya beberapa kali di wajah nya hingga tak sadarkan diri. Walaupun
behasil mengalahkan para geng motor tersebut, tapi Redix sangat sulit untuk
mengejar kedua orang yang membawa Pink. Kemudian Redix pun menyobek salah satu
pakaian para geng motor itu dan membalut tangan yang terluka tadi. Setelah
selesai membalut, Redix mulai mencari kepergian dua pemuda tadi.
Di sisi lain, Tuan Prince pun mulai
mencemaskan putri semata wayangnya yang tak kunjung pulang. Tuan Prince terus
menelepon teman-teman Putri nya itu tapi gak ada hasilnya. Tuan Prince menyuruh
anak buahnya untuk mencari keberadaan sang buah hati. Rasa cemas yang luar
biasa membuat Tuan Prince tak bisa tenang seperti biasanya. Di tempat Redix pun
demikian, kedua teman Redix pun mencemaskan Redix karena Redix tidak seperinya
biasanya dia larut pulang. Keesokan paginya, telepon berdering di rumah Tuan
Prince, kemudian Tuan nya pun mengangkatnya. Ternyata yang menelepon itu adalah
orang yang menculik Pink. Mereka meminta tebusan sebesar 50 miliar kepada Tuan
Prince. Tuan Prince terkejut mendengarnya tapi dia menyetujuinya.
Sementara Redix pun terus mencari
keberadaan Pink dan kedua pemuada yang menculik Pink. Tanpa istirahat dan
dengan luka yang lumayan parah, Redix terus melakukan pencarian. Pencarian
ternyata membuahkan hasil ketika dia melihat salah seorang yang mencuri Pink
berjalan ke sebuah rumah makan. Kemudian Redix pun memakirkan kereta di suatu
tempat dan mengikutinya dengan diam-diam. Akhirnya sampai Redix di sebuah
gudang yang sepi penduduk. Tanpa buru-buru, Redix pun masuk secara
mengendap-ngendap. Dilihat lah Pink yang duduk di kursi dengan mulut tertutup
kain hitam dan tangan serta kaki yang di ikat tali. Kemudian dengan diam-diam
redix pun masuk ke dalam gudang, ternyata di dalam gudang redix telah di tunggu
oleh beberapa orang preman. Tanpa basa-basi lagi preman-preman itu menghajar
Redix dengan golok dan balok. Tapi Redix pun dapat menahan serangan, walaupun
menahan serangan tapi Redix juga tidak dapat berbuat banyak karena luka yang di
deritanya. Berbagai serangan dari para preman akhirnya mengenai pundak Redix,
kemudian yang lain nya menghajar perut dan pinggangnya. Redix merasa sangat
kesakitan, tapi Redix tidak menyerah. Pada saat salah satu preman itu
menyerang, Redix langsung mengelak dan dengan siku kanan nya dia menyiku preman
tersebut. Preman tersebut meresa kesakitan dan balok yang di pegangnya pun
terlepas, tanpa pikir panjang Redix pun langsung mengambilnya dengan tangan
kiri. Kali ini Redix pun mendapatkan kesempatan untuk menyerang balik mereka.
Dengan berbekal satu buah balok di kiri dan teknik beladiri yang di miliki
Redix, tidak mungkin tidak dapat mengalahkan para preman tersebut. Para preman pun tidak kendur, mereka menyerang Redix.
Tapi Redix tetap unggul walaupun Redix terkena beberapa bacokan. Setelah
mengalahkan para preman tersebut, Redix kemudian menghampiri Pink dan melepas
ikatan nya. Ikatan pertama yang di lepas Redix adalah ikatan di kaki Pink, pada
saat ikatan di kaki telepas, tiba-tiba datang seorang pemuda yang menyerang Redix.
Redix pun terkena tendangannya di wajahnya. Tanpa memberi kesempatan pada
Redix, pemuda itu terus menyerang Redix. Dengan posisi tertidur Redix tidak
dapat berbuat banyak. Beberapa tendangan mengenai perut Redix. Akhirnya Redix
pun memuntahkan darah segarnya karena tendangan kuat dari pemuda itu. Pemuda
itu adalah pemuda yang menculik Pink. Pemuda itu terus menendang Redix tanpa
rasa kasihan sedikit pun. Melihat Redix di pukuli terus membuat Pink harus
berbuat sesuatu untuk menolong Redix. Kemudian dalam benaknya terlintas sebuah
cara untuk menolong Redix. Tanpa pikir
panjang dia pun menjalankan niat nya yaitu dengan berjalan ke arah pemuda itu
dengan pelan-pelan. Si pemuda pun tidak merasa heran dia terus menendang
mangsanya itu. Setelah dapat kesempatan bagus, Pink kemudian menabrak kepalanya
ke perut pemuda itu, pemuda itu lalu terjatuh. Pemuda itu pun menjadi murka dan
membalas perbuatan Pink. Tanpa memandang status sebagai seorang cowok, pemuda
itu langsung menendang keras di bagian perut Pink. Pink terjatuh dan kursi yang
melekat pada nya mengenai tangan Pink dan membuat tangannya kesakitan. Tanpa
memberi ampun sedikit pemuda itu langsung mengambil balok yang berserakan
dengan maksud mau menghajar Pink. Melihat dirinya akan di hajar, Pink tidak
dapat melakukan apa-apa hanya parsah saja. Pada saat pemuda menaikkan balok ke
atas kepala, tiba-tiba ada yang memegang punggung bagian kiri pemuda itu, tanpa
basa-basi lagi sebuah pukulan kiri pun menghantam wajah pemuda tersebut,
ternyata orang itu adalah Redix. Dengan marah nya di menghajar pemuda tersebut.
Pemuda itu kesakitan dan memegang pipinya serta menghapus darah yang keluar
dengan tangannya. Kali ini pemuda ini benar-benar sangat marah dan ingin sekali
membunuh redix dan Pink. Pemuda itu langsung menyerang Redix dengan balok di
tangannya. Walaupun dapat mengindari elakan balok si Pemuda tapi Redix tidak
dapat menghindari tendangan keras yang menghantam perut. Tapi Redix dapat
bertahan dan tidak terjatuh ke tanah. Walaupun dapat bertahan, Redix tidak
dapat menahan sakitnya tendangan tesebut. Pemuda itu terus menyerang dan tidak
memberi kesempatan pada Redix. Tapi Redix pun
berusaha melawan walau hanya dengan tangan kosong. Beberapa hantaman pun
mengenai perut dan tangan Redix. Tapi Redix dapat menyerang balik dan membalas
beberapa dengan pukulan kirinya. Kalau saja tangan Redix tidak tertusuk mungkin
pemuda ini akan di tumbangkan dengan beberapa pukulan saja. Pemuda itu pun
menjadi kesal dan menukar balok dengan balok yang lebih besar. Setelah
mengambil balok yang lebih besar, pemuda itu kemudian menghajar Redix, tapi
kali ini Redix tidak menghindar melainkan menahannya dengan tangan kirinya.
Sambil menahan rasa sakit di tangan kirinya, Redix pun mengambil kesempatan
tesebut dengan menyiku perut pemuda itu dengan siku tangan kanannya. Kemudian
Redix langsung menyiku dagu pemuda itu dengan siku yang sama, pemuda itu pun
mulai sempoyongan. Kemudian Redix pun melanjutkan serangannya dengan kaki nya.
Beberapa tendangan pun mengenai perut dan wajah pemuda itu. Pemuda itu jatuh
dan pingsan. Tak lama kemudian teman pemuda itu datang dengan membawa dua buah
koper yang berisi uang.
Di sisi lain, Tuan Prince tidak tahu
bawa uang nya telah di bawah pergi oleh pemuda itu. Beberapa menit kemudian
Tuan Prince pun merasa curiga dan kembali melihat kopernya yang telah di
letakkan di dalam tong sampah. Kecurigaannya pun kini menjadi kenyataan, Tuan
Prince benar-benar di tipu.Tapi Tuan Prince pun tidak putus asa, dia pun
menelepon anak buah nya untuk mencari keberadaan pemuda yang telah mengambil
koper tersebut. Ternyata Tuan Prince telah menyiapkan alat pelaca di dalam
koper tesebut, karena dia yakin penculik tersebut tidak dapa di percaya. Tuan
Prince pun membawa beberapa polisi dan menuju ke tempat pemuda tersebut.
Kembali lagi ke tempat Redix, Pemuda
itu sangat terkejut ketika melihat anak buah serta temannya itu jatuh terkapar.
Dengan geramnya pemuda itu lalu menyerang Redix dengan koper di kedua tangannya
secara membabi buta. Redix dapat menghindarinya dengan mudah karena pemuda yang
satu ini tidak bisa berkelahi. Tanpa basa basi lagi Redix menyerang wajah
pemuda itu dengan tangan kirinya. Pemuda itu langsung terjatuh, tapi pemuda itu
tidak menyerah. Kemudian pemuda itu pun langsung berdiri dan mau menyerang
lagi. Pada saat mau menyerang, tiba-tiba Tuan Prince dan Polisi telah sampai
gudang. Polisi pun lalu menodongkan pistolnya, Pemuda itu pun akhirnya menyerah.
Ketika Tuan Prince melihat wajah kedua pemuda itu, tuan Prince terkejut sekali.
Ternyata kedua pemuda itu adalah putra dari saingannya yang telah kalah dalam
duel. Kedua bersaudara tersebut ingin membalas dendam ayah mereka yang mati
karena bunuh diri, yaitu dengan menguras harta Tuan Prince dan kemudian
membunuh anak semata wayangnya. Tapi akhirnya mereka harus masuk ke dalam
jeruji besi. Setelah ikatan Pink lepas, dia berlari ke sisi ayahnya dan memeluk
nya sambil menangis bahagia. Mereka pun keluar dari gudang tersebut. Ketika
polisi yang membawa pemuda serta para preman hampir mendekati mobil, tiba-tiba
salah satu pemuda yang bisa berkelahi itu berontak dan mengambil pistol salah
satu polisi itu dengan tangan terbogol, dia pun menendang para polisi itu.
Pemuda itu kemudian berlari ke arah Tuan Prince dan mengangkat pistolnya. Lalu
menembakannya ke arah Tuan prince, dengan cepat Redix mendorong Tuan prince dan
akhirnya Redix harus terkena tembakan itu tepat di dadanya. Polisi dengan cepat
pun membalas tembakan tersebut. Beberapa tembakan pun mengenai pemuda itu dan
mati di tempat. Melihat adiknya yang telah mati akibat di tembakin oleh polisi,
pemuda yang satu lagi pun menghampirin si adik. Air mata pun keluar dari mata
si abang, pemuda itu kemudian menghapus air mata dengan tangan yang di borgol
tersebut. Kemudian pemuda itu mengambil pistol dari tangan si adik dan mau
menembak lagi Tuan Prince. Tanpa mengeluarkan sebutir pistol pun, pemuda itu
harus mengalami hal yang sama seperti adiknya. Kedua pemuda itu mati di tembak
polisi. Di sisi lain, kondisi Redix semakin parah. Kemudian salah satu polisi
itu mengangkat tubuh Redix dan memasukannya ke mobil polisi. Sementara kedua
mayat pemuda itu di bawa dengan mobil tahanan beserta preman-preman lain.
Dengan cepat polisi itu menyetir dan dalam waktu 10 menit mereka sampai di
rumah sakit yang paling dekat. Dengan cepat pun para suster membawa pasien ke
dalam ruang operasi. Selama operasi berjalan, Tuan Ptince pun menelepon
teman-teman Redix. Drazine dan Izumi pun terkejut, mereka langsung bergerak ke
rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, mereka langsung menanyakan keadaan
Redix. Tuan Prince pun menjawab bahwa operasi lagi berjalan. Di dalam
keheningan, Pink pun menceritakan semuanya kepada Drazine dan Izumi.
3 jam kemudian, operasi pun telah
selesai di lakukan dan berjalan dengan sukses. Mereka pun akhirnya bernafas
lega. 2 hari kemudian, Redix pun terbangun dari tidur panjangnya. Ternyata Pink
sudah menunggu dan duduk di sampingnya. Kejadian itu ternyata membuat Pink yang
tadi tidak peduli terhadap Redix, kini telah berubah menjadi kagum. Hari demi
hari, dengan perhatian yang sangat besar Pink terus datang menjenguk Redix dan membawa
makanan serta buah-buahan. tak terasa sudah 2 minggu di rumah sakit, luka Redix
pun sudah membaik sepenuhnya dan siap untuk keluar dari rumah sakit. Pink pun
membereskan semua pakaian Redix. Akhirnya mereka pun keluar dari rumah sakit
dan Pink yang mengantarkan Redix ke rumahnya. Hari demi hari hubungan mereka
hubungan mereka semakin dekat. Setelah benar-benar pulih, Redix kemudian
mengajak Pink untuk makan malam bersamanya serta untuk menyatakan perasaannya.
Tanpa pikir panjang Pink langsung menyetujuinya. Dua hari kemudian, mereka
berdua pun berjumpa di sebuah restoran bertingkat lima
yang terkenal paling mewah di kota
tempat mereka tinggal. Mereka berdua berada di lantai dua. Restoran tempat
mereka ternyata penuh dari lantai 1 sampai lima. Yang makan di sana semuanya orang-orang kaya. Acara makan
malam Redix dan Pink berjalan lancar. Setengah jam setelah selesai makan, Redix
memberikan hadiah boneka kecil yang imut berwarna Pink yang bertulisan
perasaannya. Mendapatkan hadiah itu Pink merasa sangat senang dan menerima
cintanya Redix. Tak lama kemudian mereka, beranjak dari tempat duduk mereka dan
hendak pulang. Baru berjalan ke tangga, mereka telah di hadang oleh beberapa
orang yang bersenjata. Para penjahat ini pun
membajak seluruh isi restoran. Redix dan Pink pun harus berjongkok dengan
tangan di atas kepala seperti para tamu yang lain, mereka semuanya di jadikan
sandera. Setengah jam setelah pembajakan para Polisi pun datang dan mengepung
restoran tersebut. Negosiasi antara penjahat dan penjahat pun terjadi, para
penjahat menginginkan agar para polisi membebaskan teman mereka yang di tangkap
seminggu yang lalu. Teman penjahat itu, tertangkap karena menjual narkoba dan
menembak mati beberapa polisi. Teman-teman penjahat tersebut akan di hukum mati
seminggu lagi. Oleh sebab itu, para penjahat melakukan pembajakan. Tetapi para
polisi tidak menyetujui permintaan itu, lalu beberapa menit kemudian pimpinan
penjahat yang berada di lantai lima
itu melempar salah seorang pengunjung dari jendela. Jendela kaca pun pecah dan
pengunjung jatuh ke bawah. Pengunjung itu pun mati di tempat. Melihat peristwa
yang kejam itu. pengunjung yang lainnya berteriak histeris. Mereka semua
ketakutan. Pimpinan penjahat itu menjelasakan kepada polisi bahwa tidak ada
negosiasi. Kemudian pimpinan penjahat memberikan waktu setengah jam, dan kalau
dalam waktu yang ditetapkan para komplotan penjahat tidak di bebaskan juga maka
akan ada lima
mayat yang menyusul. Kemudian pimpinan polisi menyuruh anak buah nya untuk
membawa para tahanan tersebut.
Di pihak lain Tuan Prince, Drazine
serta Izumi yang melihat berita di telivisi langsung bergerak ke tempat
kejadian perkara. Setelah sampai mereka pun terkejut karena melihat banyak
polisi yang berjaga. Kemudian Tuan Prince melihat keponakannya yang berada di sana. Drazinee dan Izumi
pun mengikuti Tuan Prince. Keponakan Tuan Prince adalah Komandan Pasukan Elang
yang bertugas membasmi para teroris. Keponakannya bernama Brain. Tuan Prince
pun menyapanya, kemudian menceritakan bahwa Pink dan Redix ( teman Pink )
berada di dalam restoran. Brain pun terkejut, dan sambil memegang punggung
pamannya dan berkata bahwa dia akan menyelamatkan adiknya Pink. Mendengar
penjelasan itu Tuan Prince pun agak lega. Tak lama percakapan selesai, Drazine
pun menanyakan satu pertanyaan lagi. Dia bertanya siapa kah kelompok penjahat
yang berani membajak restoran mewah ini. Brain pun menjawab bahwa penjahat ini
adalah penjahat kelas atas yang polisi pun susah membasminya. Penjahat ini
adalah Serigala Liar yang di pimpin oleh Zero. Mendengar hal itu, ketiganya pun
terkejut.
Kemudian di tempat Redix, para
penjahat terasa tenang-tenang saja. Sedangakan para sandera hanya bisa
berjongkok dengan tangan di atas. Tak lama kemudian, Redix merasa gak tahan
lagi dan meminta izin ke toilet kepada para penjahat. Para
penjahat pun merasa kesal tapi mereka menyetujuinya dan mengawal Redix ke
toilet. Selama di dalam toilet, Redix tidak sengaja mendengar percakapan keduan
penjahat ini. Mereka mengatakan bahwa mereka adalah sangat senang menjadi
anggota Serigala Liar karena sangat di takuti oleh penjahat-penjahat lainya.
Mereka pun tertawa, tapi tidak dengan Redix. Redix yang mendengar hal itu,
sangat marah karena mendengar nama Serigala Liar dan Redix pun merencanakan
sesuatu. Para penjahat pun mulai curiga karena
Redix tak kunjung datang, kemudian dia pun mendobrak pintu toilet nya. Mereka
terkejut Karena tidak melihat Redix. Kemudian Redix yang berada di atas pintu
pun turun dan menghajar ke dua penjahat itu hingga pingsan dan merebut senjata
serta pisau kedua penjahat itu. Senjata penjahat itu di buang di dalam toilet
sebelah depan nya sedangakan pisaunya di simpan di belakang celananya. Darah
Redix pun bergejolak, niat balas dendamnya pun semakin berkobar. Redix pun
pelan-pelan keluar dari kamar mandi sambil mengankat tangannya. Kemudian dua
penjahat lainya pun menghampiri Redix dengan rasa curiga. Redix pun tetap
tenang dan pada waktu mereka berdua mendekat, Redix pun bersiap-siap dan
menghajar mereka berdua di bagian leher sehingga kedua penjahat mati di tempat.
Kemudian Redix mengambil pisau yang ada
di belakang celana dan melempar dua penjahat lainnya. Kemudian dengan belari
cepat di menghajar beberapa orang di depannya tanpa memberikan mereka
kesempatan untuk menembak. Untuk sementara lantai aman. Pada saat Redix
berjalan ke arah Pink, tiba-tiba salah satu penjahat yang di pukul pingsan itu
sadar dan siap-siap menembakkan
pistol ke arah Redix. Redix tak bisa berbuah apa-apa, Pink yang melihatnya
langsung menyerit dengan mata terpejam. Suara pistol pun berbunyi. Berbarengan
dengan suara pistol ternyata di lantai paling atas pun juga terdengar ledakan
yang sangat besar. Ternyata suara itu berasal dari ledakan helikopter dari
kepolisian yang di tembak oleh Anggota Serigala Liar yang polisi tangkap.
Pembebasan mereka ternyata melalui helikopter dan sekarang helikopter pun telah
mereka hancurkan. Perbuatan mereka sungguh menakutkan dan kejam tapi polisi
tidak dapat berbuat banyak karena mereka memiliki sandera. Tetapi tim elit
Kepolisian yaitu Pasukan Elang berhasil masuk ke dalam restoran dan mulai
bergerak. Pasukan Elang berada di lantai 4. Pergerakan mereka sangat bagus dan
tidak di ketahui oleh para penjahat.
Sementara di tempat Redix, ternyata
yang tertembak bukanlah Redix melainkan penjahat itu. Penjahat itu berhasil di
tembak oleh salah seorang polisi yang kebetulan berada di restoran itu sebagai
tamu. Redix pun berterima kasih terhadap polisi itu. Polisi itu bernama Master
( sebutan yang biasa di panggil oleh para rekan kerjanya ). Master sudah
menjadi polisi selama 10 tahun dan usia sudah 40-an. Master kemudian menyuruh
para tamu lain untuk tetap karena jika mereka ribut dan kedengaran orang atas
akan sangat sulit untuk bergerak. Setelah mendengar intruksi dari Master,
mereka pun tetap tenang. Kemudian Master dan Redix yang baru kenal pun mulai
akrab dan membuat rencana. Rencana mereka adalah membawa tamu yang berada di
lantai satu dan dua keluar dengan selamat. Kemudian Redix pun berjalan turun
kebawa dengan hati-hati. Tanpa rasa curiga pun, penjahat yang berada di lantai
satu. Kemudian Redix pun mulai melihat gerak-gerik mereka sebelum bertindak.
Setelah selesai meneliti dan menghitung jumlah penjahat yang ada di bawah.
Redix pun naik keatas kembali. Kini Redix dan Master pun turun ke bawah untuk
bertindak. Redix memegang beberapa pisau sedangkan Master memegang pistol yang
sudah di tutup dengan kain agar suara yang keluar tidak begitu deras sehingga
penjahat yang berada di lantai tiga tidak kedengaran. Pada waktu menuruni
tangga, kedua penjahat pun berjalan ke arah tangga, tanpa basa-basi lagi Redix
langsung menusuk kedua penjahat itu tepat di dadanya. Kemudian Redix pun
mencabut pisau itu dan melemparkannya ke penjahat lainnya. Master pun keluar
dan menembak beberapa orang. Penjahat yang berada di lantai satu pun telah
selesai di basmi. Tapi para tamu tidak dapat tenang dan mengeluarkan suara
teriakan yang mungkin bisa terdengar oleh penjahat yang berada di lantai tiga.
Tapi untuk saja mereka yang diatas sibuk dengan urusan mereka sendiri sehingga
dapat membuat Redix dan Master tenang. Kemudian Master pun menjelaskan kepada
para tamu dan kini para tamu pun telah tenang. Lantai satu dan dua aman
terkendali. Setelah selesai Master pun membuat rencana agar para tamu dapat
keluar tanpa di ketahui oleh penjahat yang berada di lantai tiga, empat dan lima. Kemudian Master pun
meminjam salah satu telepon dari para tamu dan menelepon pimpina polisi yang
berada di luar. Setelah tersambung, Master pun menceritak kepada Pimpinan bahwa
lantai satu dan dua aman. Mereka ingin keluar tapi tanpa di ketahui oleh
penjahat yanng berada di atas. Setelah mendengar, Pimpinan meminta anggotannya
untuk bergerak masuk ke dalam restoran tapi dengan hati-hati. Para
pasukan pun mulai masuk dan membawa para tamu keluar dari restoran. Tak lama
kemudian mereka semua berhasil keluar dari restoran itu. Kemudian Pink menemui
ayahnya dan Redix pun menemui teman-temannya. Mereka semuanya akhirnya
berkumpul. Kegembiraan mereka semua hanya sebentar saja. Setelah membuat teman-temannya
bahagia Redix pun kembali masuk ke dalam dan ingin menyelamatkan yang lainnya.
Tapi keinginannya dicegat oleh teman-teman bahkan Tuan Prince dan Pink juga
mencegahnya. Walaupun demikian, keputusan Redix telah bulat. Mereka pun tidak
dapat mencegahnya karena mereka tahu sifat Redix. Mereka hanya berpesan harus
berhati-hati. Setelah itu, Redix punmasuk ke dalam restoran. Redix bersama
Master serta beberapa anggota polisi pun masuk kedalam restoran. Master menjadi
pemimpin pasukan ini dan masuk secara berhati-hati.
Brain yang memimpin pasukan Elang,
kini mulai bergerak. Tiap langkah mereka selalu berhati-hati dan waspada.
Mereka pun mulai memasuki area berbahaya dimana terdapat anak buah Zero. Mereka
tidak boleh gegabah karena para penjahat memiliki sandera. Walaupun bergerak
secara hati-hati, langkah mereka pun akhirnya ketahuan. Sekitar 4 orang
penjahat sudah berada di belakang mereka dan menembak isi pistol mereka kearah
para Pasukan Elang. Akhirnya baku
tembak pun terjadi, ke 4 penjahat itu langsung mati tertembak sementara pasukan
elang kehilangan 3 pasukannya. Setelah baku
tembak selesai. Pasukan Elang pun bergerak mundur karena gerakan mereka di
ketahui oleh musuh. Para penjahat pun akhirnya
mengejar para pasukan Elang. Sementara, Tim Redix yang mendengar suara tembakan
pun bergerak ke atas. Pertarungan pun tidak dapat di hindari. Zero yang
medengar kabar dari anak buahnya bahwa para polisi telah masuk ke dalam
restoran pun mulai menganas. Dia menembak beberapa sandera kemudian di
lemparnya bawah. Pimpinan polisi pun tidak dapat berbuat banyak, hatinya sangat
sedih ketika melihat korban yang jatuh. Dia hanya bisa berharap banyak kepada
para polisi yang ada di dalam restoran. Kemudian Zero berteriak dan berkata bahwa
dia akan memulai permainan berdarah ini. Para
anggotanya pun bersiap-siap untuk bertempur dengan para polisi. Pasukan Elang
pun di serang oleh musuh, baku
tembak pun terjadi. Sampai akhirnya mereka tersudut dalam sebuah gudang
makanan. Dalam baku
tembak tadi ternyata Brain telah kehilangan beberapa anggotanya. Kini dia
dengan beberapa anggota yang tersisa hanya bisa bersembunyi dan tidak bertindak
gegabah. Sementara Zero sangat menikmati pertarungan ini. Kemudian Zero pun
berteriak lagi di hadapan pimpinan polisi, dia berteriak bahwa setelah dia dan
anak buah nya membunuh seluruh polisi yang telah masuk ke restoran maka dia pn
akan membunuh seluruh tawanan yang ada. Setelah mengatakan itu dia pun tertawa
dengan senangnya seolah kemenangan sudah ada di tangannya. Lagi-lagi pimpinan
polisi pun tidak bisa bilang apa-apa. Dia hanya bisa terdiam dan terus berharap
kepada pahlawan-pahlawan yang ada di dalam restoran. Tak lama kemudian para
penjahat pun melempar mayat para polisi ke bawah. Para
polisi yang di bawah hanya bisa memungut mayat mereka. Sementara Redix dan
Timnya pun mulai bergerak ke lantai 3. sesampainya di lantai 3 mereka telah di
nanti oleh beberapa penjahat dengan senjata yang lengkap. Pada saat mau masuk
ke lantai 3 tiba-tiba beberapa peluru meluncur ke arah Redix dan timnya. Redix
dan Master berhasil lolos dari kematian, sementara beberapa anggota polisi ada
yang mati tertembak. Para tawanan yang ada di
lantai 3 pun tidak ada lagi. Mereka semua dibawa ke lantai atas bersama Zero.
Brain dan anggotanya yang sedang
bersembunyi di gudang makanan pun harus waspada, karena penjahat-penjahat ini
di lengkapi dengan segala senjata. Brain memberikan kode tangan kepada
anggotanya, bahwa kita harus beratarung dengan pisah karena di dalam gudang
kondisinya gelap jadi lebih gampang. Setelah selesai mereka pun mengeluarkan
pisau mereka dan menyimpan pistol mereka di saku mereka. Para
penjahat pun masuk ke dalam gudang makanan, dengan hati-hati mereka pun masuk
ke dalam. Karena kondisinya agak gelap jadi para penjahat bergerak agak lambat
dan hati-hati. Brain pun langsung bergerak cepat, dengan teknik pisaunya dia
berhasil membuunuh 6 orang penjahat. Dan pada waktu mau membunh penjahat
terakhir, tiba-tiba sebuah tendangan melesat ke perut Brain. Brain pun tidak
dapat menghindar, dia pun merasakan sakit yang luar biasa karena tendangan
musuh sangat lah kuat. Kemudian beberapa anggota yang lain dan menyerang penjahat terakhir itu. Tapi
mereka semua mati tertembak karena penjahat ini telah menyiapkan semuanya. Kemudian
sisa polisi itu pun mau menyerah penjahat itu, lalu Brain menghentikan mereka
dan mengatakan bahwa kalian semua akan mati sia-sia. Setelah berkata demikian,
Brain menyuruh anggotanya untuk keluar dari ruangan karena dia sendiri yang
akan menghadapi penjahat tersebut. Para
anggotanya pun tidak dapat berkata apa-apa, mereka pun menuruti perkataan
Brain. Ternyata tujuan penjahat itu adalah Brain dan dia pun membiarkan mereka
pergi begitu saja.
Redix dan timnya pun kewalahan, baku tembak pun terjadi.
Beberapa polisi telah mati sementara di pihak penjahat hanya mati 2 orang saja.
Mereka sudah kalah di jumlah tapi tekad Redix dan Timnya tetap kuat dan tidak
mau menyerah begitu saja. Kemudian Redix dengan berani menerjang masuk, dengan
gerakan pisaunya yang cepat dia berhasil membunuh beberapa orang, lalu master
dan anggota lainnya pun menerjangan menembak beberapa penjahat. Akhirnya mereka
behasil menaklukan semua penjahat tanpa terluka pun. Kemudian mereka mulai
bergerak lagi, baru beberapa langkah mereka bergerak. Tak berapa lama melangkah
mereka kedatangan musuh lainnya. Mereka tiga bersaudara yang merupakan anak
angkat dari Zero. Salah satu dari mereka pun menembaki Redix dan kawan-kawan.
Untung saja Redix dan Master dapat menghindar, tetapi tidak dengan anggota
polisi lainnya. Para polisi tertembak mati
semuanya. Kemudian salah satu penjahat siap-siap menembak Redix tapi dia
kehabisan peluru. Kemudian dia pun membuang senjatanya, dan menyerang Redix
dengan tangan kosong. Redix pun tidak tinggal diam, dia pun mengeluarkan pisau
terakhir dan melemparnya ke arah penjahat itu. Penjahat itu tidak dapat
mengelak dan pisau Redix pun mengenai dadanya. Penjahat itu langsung mati,
melihat hal itu kedua saudaranya terkejut dan menyerang Redix. Redix pun tidak
dapat menghindar dan terkena tendangan ke dua bersaudara itu. Kemudian penjahat
itu pun mendekati mayat saudaranya dan menangis. Setelah selesai menangis,
salah satu dari dua bersaudara mencabut pisau yang menancap di dada saudaranya
lalu mereka membersihkan darah saudaranya dengan menyilap dengan lidahnya.
Ekspresi mereka pun penuh dendam dan haus darah. Mereka pun menyerang Redix.
Mereka berdua ternyata sangat hebat. Redix pun kewalahan melawan mereka.
Walaupun beberapa sabetan pisau berhasil di hindari oleh Redix tapi pada
sabetan ke enam, Redix tidak dapat menghindarinya. Sabetan itu mengenai bagian
dada sebelah kanan, kemudian tendangan dari musuh yang lain pun datang.
Tendangannya mengenai perut Redix dan terpental beberapa langkah. Tanpa
memberikan kesempatan, musuh terus menghajar Redix. Melihat kondisi Redix yang
cukup parah, penjahat itu tidak membiarkannya untuk bernafas lega. Kemudian
penjahat yang memegang pisau pun mau menancapkan pisau yang ada di tangannya ke
tubuh Redix. Tapi serangannya berhasil di halangi oleh Master. Master menggunakan
kursi dan mendorongnya, kemudian dengan kursi itu juga dia menghajar musuh
satunya lagi. Tapi musuh yang satu tau akan di serang, dia pun menghindar dan
membalas dengan tendangan. Master pun tidak dapat menghindar, akhirnya dia kena
tendangan musuh dan membuat nya mundur beberapa langkah dan kemudiam terjatuh.
Master merasakan sakit, kemuidan dia pun bangkit dan mau membalas serangan
penjahat tadi. Tapi sebuah pisau datang dan menusuknya. Master tidak dapat
menghindari tusukkan pisau tersebut tapi dia berhasil menghindari sehingga
tidak kena bagian fatal dan terkena pada tangan sebelah kiri di bagian atasnya.
Redix yang melihatnya langsung membantu karena musuh akan menusuknya lagi.
Redix pun langsung menahan tangan kanan musuh dan kemudian menendangnya dan
mengenai perutnya. Kemudian Redix pun melanjutkan tendangannya lagi ke musuh
yang satu lagi, tapi musuh yang satu ini berhasil menahannya. Kemudian Redix
pun menyobek bajunya dan mengikatnya di tangan Master yang kena tusukkan tadi. Lalu
Redix pun meminta Master menyingkir, agar dia sendiri yang menghadapi dua
bersaudara ini. Kedua bersaudara ini pun mulai hati-hati dalam menyerang karena
mereka tahu kehebatan Redix. Tanpa basa-basi Redix pun langsung menyerang
mereka berdua. Mereka pun saling tangkis menangkis serangan. Tak lama
menghindari serangan musuh, tiba-tiba pisau pun datang menyambar. Lalu Redix
menghindar dan menangkap tangan musuh dan menguncinya dengan tangan kiri Redix.
Kemudian Redix pun menghajar wajah penjahat itu dengan siku kanannya. Tidak
sampai di situ saja, Redix pun mematahkan tangan kanan musuh dan pisaunya pun
terjatuh lalu dia menendangnya. Musuh terpental dan mengenai kaca jendela, kaca
jendela pun pecah. Penjahat itu pun hampir terjatuh kebawah karena saudaranya
berhasil menangkap dan berhasil mengangkatnya naik, mereka pun merasa lega.
Karena perasaan lega itu lah yang membuat mereka tidak waspada. Tiba-tiba
datang sebuah tendangan keras dari Redix, penjahat yang baru saja menarik
saudaranya itu tidak dapat menahan kerasnya tendangan Redix karena tenaganya
terpakai banyak waktu menolong saudaranya. Kemudian mereka berdua pun jatuh
dari lantai 3 dan langsung mati. Kemudian Redix dan Master pun melanjutkan
langkah meeka.
Brain yang seorang diri harus
berhadapan musuh tangguh dari Serigala Liar. Dia adalah Paul, dia juga
merupakan teman sekolah Brain. Ternyata tujuan Paul adalah untuk menghabisi
Brain. Ternyata mereka adalah musuh sejak duduk di bangku sekolah. Dan dalam
segala hal Paul selalu di kalahkan oleh Brain. Karena ketidaksenanganya
terhadap Brain membuat Paul lupa diri dan menjadi penjahat serta bergabung
dengan Serigala Liar. Kali ini pun Paul bertarung hanya untuk menang dari
Brain. Paul menyerang lebih dulu, tiap serangannya dapat di hindari oleh Brain.
Brain tidak diam saja, dia pun menyerang Paul. Pertarungan mereka seimbang.
Pukulan demi pukulan mereka dapat sampai
akhirnya mereka terjatuh, dan bangkit lagi. Lalu Paul pun menendang, Brain
tidak sanggup menahannya dan punggung belakangnya mengenai meja dapur yang terbuat
dari besi. Brain pun merasakan sakit, kemudian Paul pun tidak tinggal diam. Dia
lalu menarik rambut Brain dan memasukkan kepala Brain ke dalam tangki sup yang
panas, tapi Brain berhasil menahan meja dengan kedua tangan sehingga berhasil
menyelamatkan wajahnya dari sup panas itu. Paul pun mendorong kepala Brain
dengan sekuat tenaga tapi tenaga Brain lebih kuat karena Brain bersandar pada
meja. Kemudian Paul pun mengambil pisau dapur yang berada tidak jauh dari
jangkauan tangan kanannya. Dan siap-siap memenggal kepala Brain. Pada saat
pisau nya mulai bergerak, Brain bisa merasakan bahwa dirinya dalam bahaya. Lalu
dia pun kaki kiri Paul dengan kaki kanannya sehingga Brain selamat dari
kematian, kemudian Brain pun mengambil pisau dan menyerang Paul. Serangan Brain
berhasil melukai Paul. Tapi Paul juga berhasil membalas serangan Brain, mereka
sama-sama terluka. Mereka beristirahat sejenak, kemudian mereka pun bertarung
lagi. Kondisi sepi di dapur ternyata membuat Paul lebih unggul. Paul berhasil
membuat Brain kelelahan. Paul pun tertawa karena telah menglahkan Brain. Tetapi
kesenangan itu hanya sesaat, lalu Brain pun bergerak beberapa langkah sambil
menunduk merangkul perut Paul lalu Brain pun menangkatnya ke meja dapur lalu
Brain pun menghajar Paul. Dalam posisi tertidur susah buat Paul bergerak. Brain
pun menghajar Paul secara bertubi-tubi hingga tak bisa bergerak. Setelah
melihat kondisi Paul yang tidak bisa bergerak, Brain pun menghentikan
pukulannya. Setela beristirahat sejenak dia pun mulai keluar dari gudang. Saat
berjalan beberapa langkah, Brain merasakan adanya orang yang menyerang. Brain
pun menghindarinya, ternyata itu adalah Paul. Dengan pisau di tangan, Paul
menyerang Brain lagi. Tetapi Brain berhasil menghindarinya lagi dan membalasnya
dengan tendangan. Paul pun merasa pusing, lalu Brain pun melompat dan menghajar
kepala Paul dengan kedua sikunya secara bersamaan. Paul pun langsung mati di
tempat. Brain pun memastikan lagi kematian Paul. Setelah memastikan kematian
Paul, Brain pun keluar dari gudang. Kemudian Brain pun mencari anggota Pasukan
Elang yang lain. Ketika hendak ke lantai lima
Brain pun bertemu dengan Redix. Karena mereka tidak saling mengenal, mereka
hampir saja bertarung. Untung saja Master berhasil mencegah karena Master dan Brain saling
mengenal. Dulu mereka satu angkatan. Kemudian mereka bertiga pun masuk ke
lantai terakhir.
Ketika sampai di sana mereka bertiga terkejut, karena semua
anggota Pasukan Elang telah di bantai habis. Mereka semua di bunuh dengan kejam
Sementara Zero dan Empat anggota yang baru dia lepaskan tidak tahu pergi
kemana. Sementara para tawanan ketakutan, mereka seolah-olah telah terancam
nyawanya. Kemudian Redix pun menanyakan salah satu dari mereka tentang
keberadaan Zero dan Anggotanya. Mereka tidak bisa menjawab karena mereka telah
di ancam oleh para penjahat. Kemudian salah satu dari mereka berdiri dan
mengatakan bahwa mereka ada di antara para tawanan. Kemudian tawanan yang
bediri itu pun di tembak dan mati di tempat. Kemudian semua penjahat dan
Ketuanya pun berdiri dan mereka semua pun menodongkan pistol kearah Redix dan
kawan-kawan. Kemudian Zero pun berbicara kepada Pimpinan Polisi agar memberikan
mobil untuk mereka dalam waktu setengah jam. Jika Pimpinan polisi tidak
melakukannya maka dia akan melempar beberapa mayat ke bawah. Pimpinan tak bisa
berbuat banyak. Pimpinan Polisi langsung menyuruh anak buahnya menyiapkan mobil
untuk para penjahat. Tidak sampai setengah menit mobil pesanan penjahat pun
datang. Kemudian semua yang ada di lantai atas pun turun ke lantai bawah.
Setelah semuanya turun Zero dan 3 anggota nya naik ke mobil. Zero mengancam
agar polisi tidak mengejarnya atau mereka yang ada di dalam mati semua. Setelah
mengatakan itu dia pun pergi dengan mobil yang dibawa oleh Pimpinan Polisi.
Sementara penjahat yang satu lagi di beri kepercayaan untuk memerintahkan
anggota yang lain. Setelah pergi jauh, Zero pun menelepon dan menugaskan
anggotanya itu untuk membunuh polisi yang mengganggu mereka dan seluruh
tawanan. Setelah selesai mendengar telepon penjahat itu pun membuang
handphonenya dan menodongkan pistol kearah Redix. Kemudian dia pun menembaknya,
pelurunya pun tepat mengenai dadanya. Tapi yang kena peluru bukanlah Redix
melainkan Master karena dia mendorong Redix. Melihat hal itu Brain pun menahan
tangan penjahat itu dan mengangkatnya ke atas. Dengan sekuat tenaga Brain
menahannya lalu Redix pun tidak tinggal diam. Redix pun membantu Brain dengan
menangkap tangan penjahat itu, lalu di sikunya punggung belakang penjahat
dengan lutut kanannya. Setelah itu pun dia mengambil pistol penjahat itu dan
menodongkannya ke kepala penjahat dan mengancam anak buah penjahat itu.
Kemudian Redix pun menyuruh para tawanan untuk keluar. Kemudian para tawanan
pun berlari keluar, setelah melihat itu pun, pimpinan polisi memerintahkan anak
buahnya untuk masuk kedalam. Para polisi pun
bergerak hati-hati dan menodongkan pistol mereka ke arah para penjahat. Para penjahat tidak menyerah, malah balas menodong.
Akhirnya aksi temabak menembak pun terjadi, seluruh penjahat pun mati tertembak
sedangkan di pihak polisi hanya 4 saja yang mati dan 3 luka-luka. Sementara
pimpinan penjahat pun mengambil kesempatan dengan menyiku perut Redix, kemudian
dia pun melarikan diri ke atas. Lalu Redix pun mengejarnya. Kemudian anggota
polisi yang lain pun hendak mengejar tapi di halangi oleh Brain. Lalu Brain pun
memerintahkan mereka semua untuk mengejar Zero sementara penjahat yang di atas
biar Redix saja yang mengurusnya. Redix pun mengejar sampai ke lantai 3, lalu
Redix pun menendangnya agar tidak lari lagi. Penjahat itu pun terjatuh, lalu
dia bangkit lagi dan menyerang balik Redix. Waktu penjahat itu menyerang, Redix
juga menyerang. Penjahat itu mengeluarkan tinju sedangkan Redix melompat dan
menghajar penjahat itu dengan lutut kanannya. Wajah penjahat itu berdarah dan
dia pun terjatuh. Redix pun tak memberi ampun, Redix lalu melompat lagi dan
dengan dua lututnya dia menghajar dada penjahat itu. Penjahat itu pun langsung
mati. Redix pun menghela nafas sebentar, setelah itu dia pun turun ke bawah.
Sementara Brain dan anggota polisi
lainnya mengejar Zero dan komplotannya. Setelah Redix turun ke bawah ternyata
semua polisi telah mengejar penjahat Serigala Liar. Redix berpikir sejenak,
kemudian datang sebuah mobil menghampiri Redix. Tenyata yang ada dalam mobil
adalah dua orang temannya dan Tuan Prince serta Putrinya Pink. Kemudian mereka
pun berangkat. Dengan Pink yang menyetir mobil karena dia sudah biasa membawa
mobil dengan cepat. Mereka pun mengejar Zero dan Anggotannya. Karena sudah lama
tertinggal jadi sangat susah untuk melacak keberadaan Zero. Kemudian Tuan
Prince menelepon salah satu karyawannya yang sedang melacak keberadaan mobil,
karena Tuan Prince telah meletakkan alat pelacak ke dalam mobil sebab mobil
yang di pakai oleh Zero dan Anggotanya adalah
mobil Tuan Prince. Pada waktu Zero meminta mobil, Tuan Prince kemudian
menawarkan mobilnya untuk di berikan kepada penjahat tersebut. Anak buah Tuan
Prince pun mengatakan keberadaan Zero. Merea pun langsung menuju ke tujuan
yaitu di pelabuhan karena Zero akan pergi dengan kapal. Tapi di tengah jalan
mereka pun terjebak macet yang panjang karena terjadi kecelakaan lalu lintas.
Karena tidak tahan dengan kemacetan, maka Redix pun keluar dari mobil dan
berlari di depan. Dan di lihatnya sebuah sepeda motor yang kosong dengan kunci
tergantung. Dengan segera Redix pun mengendarainya, lalu pemilik kereta pun
teriak. Tak lama kemudian Tuan Prince menghampiri pemilik kereta dan Tuan
Prince berjanji akan menggantinya. Redix pun terus membawa kereta dengan cepat
dan berharap dapat mengejar Zero. Di tengah jalan kereta yang di bawa Redix,
tiba-tiba remnya blong dan Redix pun kehilangan kendali. Dia pun terjatuh di
tengah aspal, sambil menahan sakit Redix mencoba untuk bangun, sementara
orang-orang yang pinggir jalan berteriak agar Redix cepat lari karena ada truk
yang melaju cepat. Karena luka yang di derita Redix lumayan parah sehingga
membuat kesadaran berkurang dan Redix pun tidak mendengar jelas apa yang di
teriakin oleh masyarakat. Tiba-tiba truk tersebut sudah ada di depan Redix.
Redix yang terkejut langsung terjatuh lagi sementara supir truk tidak sempat
berhenti. Akhrinya Redix pun tertabrak truk.
Brain dan para polisi kehiilangan
jejak Zero. Kemudian Tuan Prince menelepon Kepala Polisi dan memberitahukan
keberadaan Zero. Brain dan Polisi lainnya pun berangkat ke pelabuhan untuk
mengejar Zero. Sementara Zero telah naik di atas kapal dengan Anggotanya.
Beberapa menit kemudian, Brain dan polisi pun sampai di pelabuhan. Tapi mereka
terlambat karena Zero sudah pergi melalui kapal. Kemudian kepala polisi
menelepon anggota yang ada di markas untuk mencari keberadaan Zero dengan
helikopter polisi. Pencarian pun di mulai.
Redix yang tertabrak truk pun akhirnya
selamat, karena dia tepat berada di tengah truk. Kemudian pengendara truk turun
dan melihat kebawah. Ketika di lihat ke bawah, Redix muncul dan membuat supir
truk dan masyarakat terkejut. Kemudian Redix pun berdiri, lalu supir truk
menanyakan keadaan Redix. Redix menjawab kalau dia tidak apa-apa. Tak lama
telepon Redix berbunyi, ternyata yang menelepon adalah Tuan Prince. Tuan prince
mengatakan bahwa Zero telah pergi dengan kapal dan polisi sedang mencari
keberadaannya. Mendengar hal itu, Redix pun terjatuh lesu. Melihat hal itu
supir truk memapahnya ke dalam truknya untuk di bawa ke rumah sakit. Di tengah
perjalanan, Redix melihat sebuah kapal berlayar dan di lihatnya Zero berdiri di
atas kapal. Redix yang sedang terlukapun kembali bersemangat dan meminta supir
truk untuk mengejar kapal tersebut. Supir truk pun terkejut karena dia tidak
tahu harus bagaimana mengejarnya. Kemudian supir truk terus mengikuti gerak
kapal itu agar tidak kehilangan jejak kapal itu. Tapi kapal berlayar semakin
jauh, dan sudah hampir tak tampak kemudian Redix pun minta turun karena dia
melihat sebuah kapal boat sedang jalan. Dengan cepat supir truk pun langsung
berhenti, lalu Redix pun turun dari truk. Dengan segera dia pun berdiri di
palang jembatan. Dan kemudian dia pun melompat dan masuk ke dalam laut.
Pengendara kapal boat pun terkejut dan berhenti lalu dia pun mengangkat Redix.
Kemudian Redix pun meminta tolong kepada pengendara boat untuk mengejar kapal
yang ada di depannya. Pengendara pun terkejut dan tidak bisa melaksanakan
permintaan Redix. Kemudian Redix mengatakan bahwa yang di depan itu adalah
penjahat yang sangat kejam. Redix mengatakan bahwa dia bukan polisi tapi dia
berkewajiban membasmi penjahat. Sejenak pengendara merasa bingung, tapi hatinya
luluh juga. Kemudian dia pun membawa Redix ke kapal itu, tak lama pengendara
itu berhasil mengejar Zero. Lalu Redix pun meminta berhenti karena dia akan
naik secara diam-diam. Lalu Redix pun memberi telepon kepada pengendara boat
itu dan meminta tolong kepada pengendara itu agar menelepon Tuan Prince. Tanpa
pikir panjang pengendara pun menyetujuinya dan dia pergi dari kapal itu. Sesuai
dengan permintaan Redix, pengendara itu pun menelepon Tuan Prince dan
mengatakan keberadaan Zero. Redix pun masuk secara berhati-hati, akhirnya dia
pun berhasil masuk ke dalam kapal. Setelah di cek ternyata mereka hanya
berempat. Tapi Redix harus tetap berhati-hati karena mereka semua kuat. Redix
naik ke atas kapal dan menunggu kesempatan untuk bertindak. Tapi tak lama
kemudian, Redix pun ketahuan oleh mereka berempat. Lalu salah satu dari mereka
naik ke atas dan bertarung dengan Redix. Redix yang banyak mengalami luka akan
sangat sulit menghadapi penjahat ini. Redix pun bertarung dengan penjahat itu,
Redix masih bisa menahan serangan penjahat. Melihat anggotanya tidak bisa
mengalahkannya maka Zero pun menyuruh 2 anggota lainnya untuk membunuh Redix.
Lalu mereka bertiga pun menyerang Redix. Redix tidak dapat menahan serangan
mereka, lalu salah satu dari mereka menendang Redix dengan keras dan Redix pun
terpental dan punggung nya mengenai besi penahan kapal. Kemudian penjahat yang
menendang Redix tadi melompat dan hendak mematahkan tulang dada Redix. Tapi
pada saat penjahat itu melompat, penjahat itu tertembak mati. Dan yang menembak
mereka adalah Brain yang berada di atas helikopter. Kemudian dua penjahat
lainnya turun guna menghindari tembakkan Brain. Kemudian Brain dan tiga anggota
polisi pun turun ke bawah. Redix yang masih mengalami sakit, berusaha untuk
berdiri. Lalu mereka berlima pun masuk ke dalam. Mereka bergerak hati-hati,
karena mereka pikir di dalam pasti banyak jebakan. Setelah di cari keberadaan
mereka tidak di ketahui. Mereka pun mulai berpencar, ternyata memang jebakan
setelah mereka berpisah. Zero dengan keampuan bermain pisau membunuh tiga
anggota polisi dengan gampang. Sementara Brain, pun di hajar secara diam-diam
sehingga pistol yang di pegangnya pun terjatuh. Penjahat itu menendang Brain.
tendangan penjahat itu sangat kuat tapi berhasil di hadang dengan tangan kiri
Brain sehingga tendangannya tidak begitu sakit. kemudian penjahat menyerang
dengan tangan, beberapa pukulan mengenai wajah dan perut Brain. penjahat itu
tak memberikan Brain berdiri lalu dia menendang wajah Brain. Brain yang
terjatuh tdak bisa berbuat banyak. Penjahat itu lalu menginjak wajah Brain
dengan keras. Brain yang merasa kesakitan tidak bisa berbuat banyak, kedua
tangannya terus memukul kaki penjahat itu, tapi penjahat itu tetap menginjak
dengan keras wajah Brain. Brain pun mulai pasrah dan kedua tangan tergeletak
lemas. Tak sengaja tangan kiri terpegang sesuatu yaitu kursi. Kemudian Brain
pun mengambil kesempatan dan menghajar penjahat itu dengan kursi itu. Penjahat
itu langsung menghindar, Brain pun langsung berdiri sambil memijat wajahnya
karena di injak tadi. Lalu dengan kursi di tangan Brain pun menghajar penjahat.
Tapi penjahat berhasil menghindar. Walaupun dapat menghindar kursinya, penjahat
harus terkena tendangan dari Brain. lalu dengan dua tangan Brain mengangkat
kursinya dan menghantam penjahat itu. Kursi itu pun hancur dan penjahat itu pun
terluka parah. Kemudian Brain pun membuang kursi yang hancur itu dari tangannya
dan menyuruh penjahat itu untuk bangun, lalu penjahat itu pun bangun. Mereka
berdua menghela nafas sebentar. Kemudian mereka pun melanjutkan pertarungan
itu. Brain lalu memukul wajah penjahat itu lalu di balas oleh penjahat itu
dengan memukul wajah Brain. balas membalas pun terjadi tapi Brain lebih unggul.
Penjahat pun merasa kelelahan, dan dia pun berlutut lalu minta ampun kepada
Brain dengan memegang kaki Brain. dia berjanji akan menyerahkan diri dan
bertobat. Brain tidak percaya begitu saja, dia berpikir sejenak. Lalu penjahat
itu pun mengambil kesempatan dengan mengangkat kaki Brain sehingga membuat
Brain terjatuh. Kemudian Penjahat itu pun berdiri dan menjatuhkan diri dengan
siku kanan yang mau menghantam dada Brain. Dengan respon yang cepat, Brain
langsung menghindar. Lalu dengan cepat Brain menangkap tangan panjahat itu lalu
mematahkannya. Penjahat itu berteriak kesakitan. Brain pun berdiri dan
mengangkat penjahat, lalu menghajarnya dengan tangan kanannya sedangkan tangan
kirinya menahan agar tubuh penjahat itu tidak jatuh. Penjahat itu pun sudah
tidak ada kemampuan untuk melawan. Setelah puas menghajar, kemudian Brain pun
melepas tangan kirinya. Sebelum tubuh penjahat jatuh ke lantai, dengan cepat
Brain menendang tubuh penjahat itu hingga terpental. Penjahat itu pun langsung
mati.
Sementara Redix juga mendapat lawan
yang kuat. Tapi penjahat ini tidak tahu kemampuan Redix. penjahat itu dengan
kedua pisau di tangan menyerang Redix. beberapa serangan dapat di tangkis oleh
Redix. Saat tangan kanan Redix menahan tangan kiri musuh, kanan kanan musuh
bergerak cepat hingga melukai tangan kiri Redix. kemudian Redix pun mundur
beberapa langkah. Dengan senangnya penjahat itu pun tersenyum dan menjilat
darah Redix yang masih lengket di pisaunya. Redix yang melihat pun merasa
jijik. Kemudian penjahat itu menyerang lagi, tapi Redix bergerak lebih cepat
dengan memberikan penjahat itu tendangan di dadanya. Penjahat itu langsung
terpental. Penjahat itu pun langsung bangkit dan menyerang lagi. Dengan cepat
Redix menangkap tangan kiri penjahat itu lalu membantingnya. Kemudian dengan
kedua kakinya Redix menjepit tangan kiiri penjahat itu lalu mematahkannya.
Penjahat itupun berteriak kesakitan. Kemudian tangan kanan penjahat itu
menyerang Redix tapi dapat di tahan juga oleh Redix dan sekali lagi Redix
sebelah tangannya lagi. Kini kedua tangan penjahat itu tidak bisa berbuat
apa-apa. Lalu Redix pun memduduki tubuh penjahat itu lalu menghajar wajahnya
hingga babak belur. Tak lama penjahat itu pun mati. Balas dendam Redix pun
tinggal selangkah lagi.
Redix pun mulai berjalan, mencari
keberadaan Zero dan Brain. akhirnya dia bertemu dengan Zero dan Brain yang
sedang bertarung. Brain mendapat luka yang cukup banyak oleh pisau Zero. Redix
yang melihat langsung menendang punggung belakang Zero. Kini Zero harus
berhadapan dengan dua pemuda tangguh. Mereka berdua pun menyerang Zero, tapi
pisau Zero lebih cepat sehingga melukai Redix. Brain juga terkena sabetan itu.
Kini Brain sangat susah bergerak karena banyak mengeluarkan darah. Sementara
Zero terus menyerang Redix, walaupun dapat menangkis serangan Zero. Redix juga
mendapat luka yang lumayan banyak. Ditambah luka akibat kecelakaan tadi,
membuat Redix sulit untuk bergerak. Zero pun tertawa sejenak, kemudian dia
menyerang Redix. Redix yang melihat dirinya akan di serang, hanya bisa pasrah
saja. Karena dia sangat susah untuk bergerak. Pada saat Zero hendak menyerang
Redix, tiba-tiba dari belakang Brain menyerang punggung belakang Zero dengan ke
dua tangan. Zero pun mundur beberapa langkah karena pukulan Brain yang keras.
Redix yang melihat itu pun, menghela nafas sebentar dan berusaha bertahan. Lalu
menyerang Zero dengan beberapa pukulan, sedangkan Zero yang tidak sempat untuk bertahan
harus kena pukulan Redix. Brain pun datang membantu, Zero yang sudah terluka
pun memainkan pisau secara membabi buta. Brain dan Redix pun menahan kedua
tangan Zero, lalu Redix dengan sekuat tenaga menghantam wajah Zero dengan
kepalannya. Lalu mereka berdua pun dengan sekuat tenaga menghajar perut Zero.
Zero pun terjatuh dan susah untuk bangun. Sebelum Zero menghembuskan nafas
terakhir, dia sempat memencet tombol bom yang telah dia letakkan di dalam kapal
tersebut. Dengan segera Redix dan Brain pun keluar, lalu mereka pun melompat dan
bom pun meledak. Tak lama polisi pun datang dan menolong mereka berdua.
Serigala Liar berhasil di taklukan,
Brain pun naik jabatan. Sementara Redix pun berpacaran dengan Pink. Kini mereka
pun bisa beraktifitas seperti biasanya……………………………………………………..
THE END