Kamis, 08 November 2012

REDIX ( Redix vs Serigala Liar )

R E D I X

Di sebuah desa yang jauh dari kota,  yang berkependudukan sekitar 100 orang  lebih yang hidup tentram dan damai. Mereka hidup saling berdampingan dan bersahabat. Sehingga pada suatu hari desa mereka di datangi oleh segerombolan penjahat yang bernama “serigala liar” yang di pimpin oleh “ZERO”. Kedatangan mereka adalah untuk membunuh. Karena itu adalah pekerjaan mereka sebagai penjahat. Mereka membantai seluruh warga desa. Mereka membantai dengan keji, yang pria langsung di bunuh sedangkan yang wanita di perkosa dulu lalu di bunuh. Setelah membantai dan mengambil semua barang-barang seluruh warga desa, para penjahat pun pergi mencari mangsa lain.
Mayat – mayat bergelimpahan dimana-mana tanpa tersisa satu manusia pun. Tapi di luar dugaan, tiba-tiba muncul seorang bocah yang berusia 10 tahun. Ternyata tubuh nya di timpah oleh mayat ibunya sehingga ia bisa selamat. Bocah kecil ini terus menagis hingga beberapa menit saja setelah itu ia menguburkan mayat ibu dan keluarga yang lainnya. Walaupun masih bocah, dia dapat menerima semua nya dengan sabar karena pada saat masuk sekolah dia talah di ajarkan mandiri oleh ayahnya. Dalam waktu 3 hari bocah tersebut telah mengubur semua mayat warga desa. Setelah mengubur semua warga desa, sang bocah yang bernama redix pergi ke hutan untuk menempah diri dan tinggal di sana. Dalam usia yang cukup kecil, Redix harus mengalami hidup yang pahit. Tapi dia tidak putus asa, dia terus menjalani hidupnya. Karena dia yakin suatu saat nanti pasti dia bisa membalaskan dendam kepada semau penjahat-penjahat yang telah membantai keluarga dan warga desa. Kehidupan Redix di hutan di mulai saat itu juga. Dia selalu berlari keliling hutan, memukul pohon, menendang pohon. Guna menghilangkan kesepiaannya. Kegiatan ini terus dia lakukan hingga 10 tahun. 10 tahun kemudian Redix tumbuh dewasa, dia pun mengenal seisi hutan belantara tersebut. Walaupun sudah lama berteman dengan hutan dia tetap merasakan kesepian. Hingga pada suatu saat dia melihat dari kejauhan dua orang pemuda yang hendak berburu. Tak sengaja kedua pemuda itu melihat dua ekor serigala yang berantem merebut makanan. Melihat kedua pemuda itu, kedua serigala langsung menyerang mereka. Karena mereka tak bisa lari lagi, mereka pun memompa senapan mereka. Dan menembakkan senapan nya ke arah serigala-serigala itu, tapi tembakan kedua pemuda itu meleset dan akhirnya kedua serigala melompat dan mencekram kedua pemuda itu tapi kedua pemuda itu dapat menahannya dengan senapan mereka. Tapi pertahanan mereka tidak dapat bertahan lama karena tenaga kedua serigala itu sangat lah kuat. Walaupun senapan dapat menahan gigitan sang serigala tapi karena kuat tenaga mereka gigitan mereka hampir mengenai leher salah satu pemuda itu. Jika taring serigala bisa mengenai leher pemuda itu maka pemuda tersebut bisa saja mati. Pada saat gigitan tersebut mau menyentuh leher, tiba-tiba dua buah batu melesat ke arah kedua serigala tersebut. Dan mengenai wajah ke dua serigala tersebut, kemudian kedua ekor serigala tersebut langsung lari. Ternyata batu itu di lempar oleh Redix. Mereka berdua pun mengucapkan terima kasih kepada Redix. Bukan hanya berterima kasih mereka juga saling berkenalan. Mereka berdua adalah Drazine dan Izumi. Merasa sudah akrab dengan sang penyelamat, salah satu dari pemuda itu menanyakan tempat tinggal Redix. Kemudian Redix pun menjawab pertanyaan mereka. Setelah mendengar jawaban dari Redix,  mereka pun terkejut, tapi lebih terkejut lagi setelah menceritakan bahwa keluarga dan warga yang di desa nya telah di bantai habis. Mereka pun merasa kasihan kepada redix. Kemudian mereka mengajak Redix ke kota dan tinggal bersama mereka. Tanpa pikir panjang Redix pun mengikuti keinginan mereka.
Beberapa jam kemudian, akhirnya mereka sampai ke kota. Untuk pertama kali nya dalam hidup nya Redix menginjakkan kaki nya ke tanah Kota. Sesampainya di kota mereka mengajak Redix jalan-jalan dan membeli beberapa pakaian karena pakaian Redix tidak layak pakai. Redix pun merasa senang karena bisa keliling kota dan melihat pemandangan kota. Setelah puas keliling mereka pun kembali ke tempat kediaman Drazine dan Izumi. Drazine dan Izumi bekerja sebagai biro jasa. Mereka membuka usaha ini sudah dua tahun. Usaha mereka cukuplah menguntungkan sehingga mereka bisa bertahan sampai saat ini. Keesokan harinya mereka berdua beraktifits seperti biasanya. Kantor biro jasa mereka tidak jauh dari rumah mereka. Mereka hanya bekerja sendiri tanpa seorang karyawan pun…
Setahun kemudian, mereka bertiga pun makin akrab. Redix mulai biasa dengan kehidupan kota, dia membantu ke dua teman nya dalam menjalankan usaha biro jasa mereka. Kehidupan mereka enjoy-enjoy aja dan kedua teman redix pun akhirnya memililki kekasih dan mereka baru saja berpacaran. Beberapa hari kemudian kehidupan mereka mulai berubah ketika beberapa debt colector datang untuk menagih hutang. Pada saat mereka datang Izumi tidak ada di tempat. Drazine dan Redix pun merasa terkejut atas kedatangan debt colector tersebut karena mereka tidak ada meminjam uang dan lebih terkejut nya lagi bahwa debt colector tersebut bukan dari bank melainkan dari mafia. Drazine pun merasa yakin bahwa Izumi telah kambuh dari penyakit lama nya yaitu berjudi. Setelah menjelaskan bahwa Izumi tidak ada di tempat para debt colector pun kembali dan mereka pun berjanji akan kembali lagi besok. Kemarahan Drazine sepertinya tidak bisa di bendung lagi, setelah pulang kerja ia pun langsung menemui Izumi, dan ternyata Izumi memang di rumah. Drazine pun memarahinya habis-habisan tapi izumi tidak melawan sepatah katapun karena semua ini adalah memang kesalahan nya. Ternyata Izumi yang sudah bertahun-tahun menghilangkan penyakit judinya tiba-tiba kembali bermain setelah di bujuk oleh teman lamanya. Karena  marah Drazine sudah memuncak dan tangan nya siap memukul Izumi, tiba – tiba Redix datang menghalangi dan menyuruh Drazine untuk tenang. Redix mengtakan bahwa “segala permasalahan yang berhubungan dengan uang pasti ada jalan keluarnya, jadi kita harus tenang dan terus menjaga persahabatan kita”. Kemudian Drazine dan mulai tenang dan izumi pun menceritakan segalanya dan hutang yang dia pinjam ternyata sangat lah besar sekitar 50 juta rupiah. Mendengar hutang yang segitu besar membuat Drazine dan Redix lebih terkejut lagi karena uang yang di hutangkan bukanlah jumlah yang kecil. Tabungan mereka berdua pun tidaklah cukup. Sekali lagi Drazine pun ingin menghajar Izumi tapi di halangi lagi oleh Redix. Akhirnya mereka berdua untuk sementara berdiam diri saja. Keesokan harinya debt colector tersebut pun kembali ke tempat kerja mereka, kemudian Izumi menemui mereka dan meminta waktu seminggu lagi. Debt colector itu pun tidak langsung menyetujui, salah satu dari mereka menelepon bos nya terlebih dahulu. Beberapa kemudian percakapan mereka pun selesai, debt colector tersebut memberikan waktu seminggu lagi tapi dengan syarat jika dalam seminggu tidak di lunasi juga maka semua barang – barang mereka akan di sita. Izumi pun langsung setuju. Kremudian mereka pun pergi dari sana. Sudah 5 hari, tapi mereka pun masih belum mendapatkan job juga. Mungkin inilah yang di namakan cobaan, datang satu cobaan, cobaan lain menyusul. Sudah di lilit hutang mereka juga tak dapat job. Tapi di setiap cobaan pasti ada jalab keluar nya, begitulah nasib yang di alami oleh 3 sahabat ini. Pada saat siang menjalan, datanglah seorang pria setengah baya dengan pakaian rapi dan berdasi, pria ini adalah seorang bos di perusahaan besi. Pria ini bernama Prince, Tuan Prince datang ke tempat mereka untuk mencari seorang petarung handal yang bisa di ikutsertakan dalam turnamen antar perusahaan. Mendengar pekerjaan itu, Drazine dan Izumi merasa lemas karena untuk mencari petarung yang handal sangat lah sulit, tapi bagi Redix itu kelihatan gampang. Kemudian Redix menanyakan bayaran yang akan di berikan bagi pencari jasa dan berapa bayaran yang akan di terima untuk petarung. Tuan Prince pun menjawab 50 juta untuk pencari jasa dan 500 juta untuk petarung yang bisa menang dalam turnamen tapi jika petarung kalah maka tidak akan di bayar sama sekali sedangkan si pencari jasa hanya mendapat uang mukanya saja. Kemudian Redix pun menyetujui nya dan akan mendapatkan orang itu sekarang juga. Mendengar hal Tuan Prince pun merasa sangat senang sementara Drazine dan Izumi merasa bingung karena mereka yakin kalau Redix hanya berbohong. Kemudian Redix mengatakan bahwa dia lah orang yang akan ikut turnamen tersebut. Mendengar hal itu Tuan Prince sangat marah karena merasa di pemainkan tapi sikapnya pun mulai berubah ketika mendengar cerita Redix tentang kehidupannya di hutan. Tak lama berpikir kemudian Tuan Prince menyetujui nya. Kemudian Tuan Prince memberitahukan kepada Redix bahwa dalam Turnamen ini, resiko nya adalah kematian. Tapi Redix pun menyanggupinya tanpa berpikir panjang. Mendengar jawaban Redix, Izumi pun merasa bersalah karena dirinya lah Redix melibatkan dirinya. Dan ia pun berjanji dalam dirinya akan menghentikan kebiasaan berjudinya. Setelah mendengar jawaban Redix yang tegas, Tuan Prince pun merasa bangga terhadap Redix. Dan tak lama kemudian Tuan Prince pun kembali ke kantornya dan meminta Redix untuk datang ke tempat fitness nya besok karena besok ia akan melihat kemampuan Redix.
Keesokan harinya Redix pergi denngan ke tempat yang telah di janjikan Tuan Prince denngan di temani oleh kedua teman nya Drazine dan Izumi. Setelah sampai di tempat Tuan Prince mereka pun menunuggu kedatangan Tuan Prince, beberapa menit kemudian Tuan Prince pun datang dengan pelatih yang akan melatih Redix. Kemudian si pelatih pun menyuruh Redix untuk menunjukkan kemampuannya dengan memukul karung pasir yang ada di tempat latihan tersebut. Kemudian Redix punmulai memukul karung pasir tersebut, ternyata pukulan Redix memuaskan Tuan Prince dan Pelatih. Redix pun langsung di terima, Redix dan teman – teman nya pun sangat senang. Redix mengajukan permintaan kepada Tuan Prince bahwa ia meminta uang muka sebesar 50 juta karena uang itu sangat lah mereka butuhkan untuk  membayar hutang mereka kepada mafia. Berpikir sejenak, kemudin Tuan Prince menyetujui permintaan Redix, kemudian Tuan prince memberikan cek sebesar 50 juta kepada Redix. Kemudian Redix memberikan uang tersebut kepada Izumi…
Keesokan hari nya Izumi pun ke tempat mafia itu dan membayar semua uang nya kepada mafia tersebut. Masalah hutang Izumi kini telah selesai, Drazine dan Izumi pun kelihatanya masih gelisah karena harus keselamatan teman nya, Redix. Di tempat lain, Redix pun mendapatkan pelatihan yang cukup keras oleh Pelatih. Redix di latih berlari sekitar 10 km pulang setiap hari nya dengan waktu 3 jam saja, tempat latihannya pun di tempat yang berbeda-beda. Kadang di tempat pasir, kadang juga di tempat yang banyak batunya. Setelah latihan berlari selesai kemudian Redix pun di suruh latihan berbagai teknik meninju atau memukul. Latihan keras pun ia lalui dengan keras, hingga waktu yang telah di tetapkan datang juga.
2 bulan kemudian, Redix bersama kedua teman beserta pelatih nya memasuki arena pertandingan. Pertandingan ini di ikuti oleh 24 petarung di berbagai tempat yang di bandari oleh bos-bos besar seperti Tuan Prince. Ke 24 petarung di undi kemudian di bagi menjadi 3 grup yaitu grup A , B , dan C. Redix dapat di grup B. beberapa jam kemudian peluit tanda dimulai nya pertandingan pun berbunyi. Setiap petarung bersiap-siap dan melakukan pemanasan. pertandingan akan di adakan dua hari yaitu hari pertama mencari pemenang setiap grup dan hari keduanya setiap pemenang dari masing-masing grup akan bertanding dalam satu  lapangan.
Pertandingan pertama Redix melawan seorang karateka asal Jerman. Dengan kemampuan nya orang Jerman ini yakin menang dengan satu pukulan. Setelah lonceng berbunyi Redix pun langsung di tendang dan mengenai wajahnya, Redix pun langsung terjatuh. Dengan bangganya si orang Jerman ini mengangkat ke tangan ke hadapan para penonton. Beberapa detik kemudian, Redix pun bangun, dengan tenangnya Redix pun menelap darah yang keluar dari hidungnya yang di akibatkan oleh tendangan keras si orang jerman itu. Setelah selesai mengelap darah Redix, si orang jerman langsung memberikan tendangan yang ke dua, tapi dapat di hindari oleh Redix. Karena tendangannya dapat di hindari, wajah si orang jerman itu berubah menjadi garang. Dia menyerang Redix dengan membabi buta. Tapi dapat di hindari oleh Redix walaupun demikian Redix tak mempunyai kesempatan untuk menyerang. Beberapa menghindar dari serangan orang jerman, kemudian Redix pun mendapatkan kesempatan yaitu pada saat serangan nya mulai melemah dan dengan tangan kanan nya Redix pun memukul keras pipi kiri si Orang Jerman tersebut. Setelah menerima pukulan tersbut orang Jerman tersebut langsung terjatuh, melihat itu wasit pun langsung menghitung dan pada saat hitungan terakhir si orang Jerman itu mulai bangkit tapi jatuh lagi. Hitungan selesai dan Redix pun memenangkan pertandingan. Beberapa jam kemudian Redix pun memenangkan Redix memenagkan 2 pertandingan yang lain hingga dia masuk ke final dan akan bertanding dengan Soul petarung asal Thailand dan Kingkong petarung yang berbadan besar asal AS. Pertandingan mereka bertiga akan di adakan esok hari. Setelah pertandingan selesai Redix dan kedua temannya pun langsung pulang tapi tidak di rumah mereka melainkan di penginapan yang telah disewa oleh Tuan Prince. Sesampainya di penginapan Redix pun langsung tertidur dengan lelapnya.
Keesokan harinya, pertandingan final pun di adakan. Ketiga finalis memasuki arena atau ring pertandingan. Para penonton mulai menyorakan idola mereka. Tak lama kemudian, loncet tanda di mulai nya pertandingan pun berbunyi. Wasit pun bersiaga untuk memberikan arahah dan peraturan pertandingan dan setelah beberapa menit menjelaskan, wasit memberikan tanda bahwa pertandingan sudah bisa di mulai. Setalah wasit memberikan aba-aba di mulainya pertandingan, Kingkong dan Soul langsung menyerang Redix. Dengan serangan yang tiba-tiba, Rdix tidak dapat menghindar dan tendangan kingkong mengenai dada Redix. Kemudian Soul pun mengambil kesempatan dengan menghajar wajah Redix.
Melihat pertarungan itu, Tuan Prince sudah bisa menebak bahwa kedua petarung itu adalah anak buah dari Jack Brown. Jack Brown adalah pengusaha narkoba serta musuh bebuyutan Tuan Prince. Tuan Prince ingin mengalahkannya dalam pertangdingan ini sehingga bisa menghabiskan kekayaan dan mengambil kekuasaan. Sehingga bisa membuat kedamaian dan ketentraman di Kota ini.
Redix pun mulai menyadari bahwa mereka berdua bersekongkol, tapi Redix pun tak bisa protes karena tidak ada peraruran yang melarang untuk bekerja sama karena pemenang hanya 1 orang saja. 
          Setelah di hajar oleh Soul, Redix pun mulai bangkit. Soul pun mulai menyerang Redix tapi serangan Soul dan di bendung oleh redix. Serangan demi serangan Soul dapat di bendung oleh Redix tapi Redix tak ada peluangan untuk menyerang balik. Kingkong tidak tinggal diam bersama Soul dia menyerang Redix.  Walaupun Redix dapat menahan serangan kedua petarung itu, Redix pun mulai kewalahan dan sebuah tendangan dari Soul datang dari sisi kiri dan mengenai wajah Redix untuk kedua kali nya wajah Redix  hajar, Redix pun langsung terjatuh, saat ingin bangkit, tiba-tiba Redix mengalami pusing dan terjatuh lagi. Wasit pun mulai melakukan hitungan, tapi pada hitungan ke 8, Redix bangkit lagi dan bel pun berbunyi tanda pertandingan babak pertama selesai. Setelah istirahat selesai, ber pun berbunyi. Kondisi  Redix pun agak membaik. Wasit memberi aba-aba yang menandakan di mulainya babak kedua. Setelah selesai memberi aba-aba, Redix langsung menyerang Soul, beberapa pukulan Redix mengenai Soul. Tapi Kingkong pun tidak tinggal diam, Dia memeluk Redix dari belakang dengan kekuatan nya yang besar. Pelukan Kingkong sangat lah kuat sehingga membuat Redix susah bernafas, kemudian Kingkong hendak membanting Redix ke belakang. Redix pun tidak tinggal diam, dia pun menghajar perut Kingkong dengan dengan sikunya tapi tidak berhasil juga sehingga pada saat Kingkong mengangkat tubuh Redix, Redix pun mengambil kesempatan dengan  tendangan belakang sehingga mengenai kelamin nya Kingkong pun langsung melepas Redix. Kingkong pun menyerit kesakitan sambil memegang kelamin nya. Redix tidak membuang kesempatan nya, dia langsung menghajar Kingkong. Walaupun badan Kingkong besar, dia juga dapat meraasakan sakit. Beberapa pukulan Redix di hantam di peut Kingkong. Kemudian serangan teakhir Redix di luncurkan tepat di leher Kingkong. Kingkong langsung terjatuh, melihat Kingkong terjatuh. Wasit langsung menghitung sampai hitungan ke sepuluh Kingkong juga tidak bisa bangkit. Wasit menyatakan Kingkong gugur, kini tinggal 2 petarung saja. Melihat kekalahan Kingkong, Soul pun menjadi panik. Soul langsung menyerang membabi buta, karena dia tahu tidak dapat mengalahkan Redix. Serangan Soul dapat di bendung oleh Redix, serangan demi serangan dapat di bendung sehingga Redix mendapat peluang untuk membalik serangan. Redix pun berhasil menghajar Soul sehingga Soul pun terjatuh dan tidak sadarkan diri lagi. Wasit pun menghitung dan langsung memutuskan bahwa Redix lah pemenangnya.
          Para penonton pun mulai bertepuk tangan, teman – teman Redix merasa senang dengan kemenangan nya tapi tidak dengan Tuan Prince. Melihat hal itu, Drazine bertanya kepada Tuan Prince. Lalu Tuan Prince menjawab bahwa Redix akan berhadapan dengan sang juara. Dia adalah Flash salah satu dari anggota Serigala Liar. Dia sangat kejam dan tidak memberi ampun pada lawannya. Setelah menjelaskan hal itu teman – teman Redix pun mulai ketakutan dan kekejaman dari Flash. Kemudian sang komentator pun memanggil dan sang juara dan menjelaska profil sang juara.Di sisi lain, Redix yang mendengar profil sang juara pun terdiam dan teringat masa lalu yang hampir dia lupakan semua.
          Tak lama kemudian, Flash naik ke arena pertandingan dan setelah itu lonceng pun berbunyi. Mendengar bunyi lonceng, Redix pun langsung menyerang Flash, dengan kemarahan dan dendam yang telah dia pendam selama 10 tahun. Tiap serangan yang di lontarkan oleh Redix tidak dapat di cegah oleh Sang Juara Flash, dalam beberapa serangan Flash pun tumpang. Karena dendam yang sangat dalam sehingga tidak dapat membuat Redix berhenti sehingga dia terus menghajar Flash walaupun sudah jatuh. Melihat itu, wasit pun langsung menahan tangan Redix dan berhasil menghentikannya. Wasit pun mulai menghitung dan hingga hitungan terakhir Flash pun tidak dapat bangu. Redix pun di nyatakan sebagai pemenangnya. Seluruh penonton yang melihat pun merasa heran karena Sang Juara bisa di kalahkan dengan mudah. Walaupun merasa heran para penonton tetap memberikan tepuk tangan yang meriah. Walaupun tepuk tangan penonton dapat membuat Redix kembali tenang tapi bayang-bayang Serigala Liar masih ada dalam benaknya.
          Beberapa hari kemudian, Tuan prince pun datang ke Rumah Redix dan memberikan hadiah yang telah ia janjikan beserta bonusnya. Tuan Prince pun sudah melunasi hutang Izumi. Tuan Prince pun mengundang ketiga sahabat ini untuk makan-makan di rumahnya untuk merayakan kegembiraan mereka. Malam harinya, mereka bertiga datang ke rumah Tuan Prince dengan membawa pasangan mereka tapi tidak dengan Redix. Sesampainya di sana mereka semua terkejut melihat rumah Tuan Prince yang mewah dan megah seperti istana. Mereka pun di jamu layaknya seorang penjabat istana. Tak lama kemudian Tuan Prince datang menemui mereka dan mereka pun di persilakan duduk oleh Tuan Prince. Acara makan-makan pun di mulai. Setelah acara makan malam nya selesai, Tuan Prince pun memanggil Putri semata wayang nya untuk keluar dan menemui Redix dan kawan-kawan. Nama Putri nya itu adalah Pink, usia nya sama dengan Redix. Pink mempunyai waktu yang sangat keras dan susah di atur. Untuk itu lah Tuan Prince mengenalkannya kepada Redix dan teman-temannya agar mereka dapat merubah kelakuan Putri semata wayangnya itu. Pandangan pertama sudah membuat Redix terbinar-binar tapi tidak dengan Pink bertingkah acuh tak acuh, seperti itulah sifat nya Pink. Beberapa jam kemudian, Redix dan kawan-kawan pun berpamitan kepada Tuan prince dan Putrinya. Dalam perjalanan pulang Redix selalu mengingat Putri Tuan Prince. Pandangan pertama telah membuat Redix jatuh cinta pada Putri Tuan Prince. Keesokan harinya, Redix pun pergi jalan-jalan dengan sepeda motor yang baru di belinya. Di tengah jalan Redix pun melihat Pink dengan kawan-kawan nya sambil berpesta riang di dalam mobil. Karena rasa penasaran, Redix pun mengikuti mobil yang di tumpangi oleh Redix. Sampai lah mereka di sebuah kafe. Setelah di ikuti selama beberapa jam Redix mulai merasa curiga dengan 2 teman pria nya itu. Malam pun telah tiba Pink dan kedua teman pria nya masih mabuk-mabukan, sementara 2 dua teman cewek dan 1 teman cowok nya pun telah pulang duluan. Satu jam setelah teman-teman nya pulang, Pink mulai mabuk berat dan tak sadarkan diri. Kedua Pink kemudian memanggil-manggil Pink, Pink tetap tak sadarkan diri. Kemudian kedua teman pria nya mengangkut Pink ke mobil nya. Mereka pun mulai berangkat, tetapi sesampainya di simpang menuju rumah Tuan Prince. Mobil tersebut berjalan lurus terus tanpa membelok. Kecurigaan Redix pun makin dalam, dia pun terus mengikuti mereka. Teman-teman Pink pun mulai menyadari bahwa mereka di ikuti. Mereka pun membuat siasat dengan berjalan di kegelapan. Tanpa curiga Redix pun terus mengikuti mereka. Tiba-tiba kereta Redix di cegah oleh sekelompok geng motor. Redix pun di hajar dengan balok oleh para geng motor tersebut. Karena kegelapan Redix sulit menyerang mereka. Redix di hajar hingga babak belur. Tak lama setelah menghajar Redix hingga babak belur, salah satu anggota geng tersebut mengangkat telepon nya yang berbunyi. Ternyata yang menelepon mereka adalah temannya Pink. Mereka di perintahkan untuk membunuh Redix. Kemudian pimpinan geng motor itu pun memerintahkan untuk membunuh Redix. Mendengar perintah pimpinan mereka langsung bertindak. Tapi kali ini Redix berhasil menghindari pukulan balok mereka. Walaupun situasi gelap, Redix tetap bisa melawan mereka. Satu persatu anggota geng motor tersebut berhasil di hajar oleh Redix tapi lain hal dengan dengan pimpinannya, beberapa pukulan Redix behasil di hindarinya. Pimpinan geng pun tidak hanya menghindar, dia juga menyerang Redix dengan balok di tangan nya, Redix juga dapat menghindarinya. Tetapi Redix yang hanya berbekal tangan kosong tidak dapat berbuat. Kali ini serangan pimpinan geng mengenai wajah Redix, Redix pun terjatuh tapi tak membuat nya pingsan. Hantaman tadi membuat Redix susah untuk berdiri, perlahan-lahan dia pun berdiri. Walaupun dapat berdiri, Redix tidak dapat menahan sakit kepala nya akibat hantaman balok tersebut. Kepalanya terasa pusing dan badannya merasa berat untuk melangkah. Pimpinan geng pun tidak tinggal diam, dia membuang balok nya dan mengambil pisau kebanggaannya yang di simpan di dalam baju bagian perut nya. Kemudian d cabut lah pisau itu dan sarangnya dan kemudian di hunuslah ke perut Redix. Tusukan itu membuat Redix menyerit kesakitan. Tapi tusukan itu tidak mengenai perut Redix melainkan mengenai tangan kanan nya hingga tembus. Darah terus bercucuran dari tangan Redix, pimpinan geng motor yang melihat itu pun merasa heran dan terkejut. Sambil menahan tangan kanan pimpinan dan geng motor serta menahan sakit yang luar biasa, Redix pun menghajar wajah sebelah kanan pimpinan geng tersebut dengan tangan kirinya. Kemudian pimpinan geng motor itu pun terjatuh, lalu Redix memukul nya beberapa kali di wajah nya hingga tak sadarkan diri. Walaupun behasil mengalahkan para geng motor tersebut, tapi Redix sangat sulit untuk mengejar kedua orang yang membawa Pink. Kemudian Redix pun menyobek salah satu pakaian para geng motor itu dan membalut tangan yang terluka tadi. Setelah selesai membalut, Redix mulai mencari kepergian dua pemuda tadi.
          Di sisi lain, Tuan Prince pun mulai mencemaskan putri semata wayangnya yang tak kunjung pulang. Tuan Prince terus menelepon teman-teman Putri nya itu tapi gak ada hasilnya. Tuan Prince menyuruh anak buahnya untuk mencari keberadaan sang buah hati. Rasa cemas yang luar biasa membuat Tuan Prince tak bisa tenang seperti biasanya. Di tempat Redix pun demikian, kedua teman Redix pun mencemaskan Redix karena Redix tidak seperinya biasanya dia larut pulang. Keesokan paginya, telepon berdering di rumah Tuan Prince, kemudian Tuan nya pun mengangkatnya. Ternyata yang menelepon itu adalah orang yang menculik Pink. Mereka meminta tebusan sebesar 50 miliar kepada Tuan Prince. Tuan Prince terkejut mendengarnya tapi dia menyetujuinya.
          Sementara Redix pun terus mencari keberadaan Pink dan kedua pemuada yang menculik Pink. Tanpa istirahat dan dengan luka yang lumayan parah, Redix terus melakukan pencarian. Pencarian ternyata membuahkan hasil ketika dia melihat salah seorang yang mencuri Pink berjalan ke sebuah rumah makan. Kemudian Redix pun memakirkan kereta di suatu tempat dan mengikutinya dengan diam-diam. Akhirnya sampai Redix di sebuah gudang yang sepi penduduk. Tanpa buru-buru, Redix pun masuk secara mengendap-ngendap. Dilihat lah Pink yang duduk di kursi dengan mulut tertutup kain hitam dan tangan serta kaki yang di ikat tali. Kemudian dengan diam-diam redix pun masuk ke dalam gudang, ternyata di dalam gudang redix telah di tunggu oleh beberapa orang preman. Tanpa basa-basi lagi preman-preman itu menghajar Redix dengan golok dan balok. Tapi Redix pun dapat menahan serangan, walaupun menahan serangan tapi Redix juga tidak dapat berbuat banyak karena luka yang di deritanya. Berbagai serangan dari para preman akhirnya mengenai pundak Redix, kemudian yang lain nya menghajar perut dan pinggangnya. Redix merasa sangat kesakitan, tapi Redix tidak menyerah. Pada saat salah satu preman itu menyerang, Redix langsung mengelak dan dengan siku kanan nya dia menyiku preman tersebut. Preman tersebut meresa kesakitan dan balok yang di pegangnya pun terlepas, tanpa pikir panjang Redix pun langsung mengambilnya dengan tangan kiri. Kali ini Redix pun mendapatkan kesempatan untuk menyerang balik mereka. Dengan berbekal satu buah balok di kiri dan teknik beladiri yang di miliki Redix, tidak mungkin tidak dapat mengalahkan para preman tersebut. Para preman pun tidak kendur, mereka menyerang Redix. Tapi Redix tetap unggul walaupun Redix terkena beberapa bacokan. Setelah mengalahkan para preman tersebut, Redix kemudian menghampiri Pink dan melepas ikatan nya. Ikatan pertama yang di lepas Redix adalah ikatan di kaki Pink, pada saat ikatan di kaki telepas, tiba-tiba datang seorang pemuda yang menyerang Redix. Redix pun terkena tendangannya di wajahnya. Tanpa memberi kesempatan pada Redix, pemuda itu terus menyerang Redix. Dengan posisi tertidur Redix tidak dapat berbuat banyak. Beberapa tendangan mengenai perut Redix. Akhirnya Redix pun memuntahkan darah segarnya karena tendangan kuat dari pemuda itu. Pemuda itu adalah pemuda yang menculik Pink. Pemuda itu terus menendang Redix tanpa rasa kasihan sedikit pun. Melihat Redix di pukuli terus membuat Pink harus berbuat sesuatu untuk menolong Redix. Kemudian dalam benaknya terlintas sebuah cara untuk menolong Redix.  Tanpa pikir panjang dia pun menjalankan niat nya yaitu dengan berjalan ke arah pemuda itu dengan pelan-pelan. Si pemuda pun tidak merasa heran dia terus menendang mangsanya itu. Setelah dapat kesempatan bagus, Pink kemudian menabrak kepalanya ke perut pemuda itu, pemuda itu lalu terjatuh. Pemuda itu pun menjadi murka dan membalas perbuatan Pink. Tanpa memandang status sebagai seorang cowok, pemuda itu langsung menendang keras di bagian perut Pink. Pink terjatuh dan kursi yang melekat pada nya mengenai tangan Pink dan membuat tangannya kesakitan. Tanpa memberi ampun sedikit pemuda itu langsung mengambil balok yang berserakan dengan maksud mau menghajar Pink. Melihat dirinya akan di hajar, Pink tidak dapat melakukan apa-apa hanya parsah saja. Pada saat pemuda menaikkan balok ke atas kepala, tiba-tiba ada yang memegang punggung bagian kiri pemuda itu, tanpa basa-basi lagi sebuah pukulan kiri pun menghantam wajah pemuda tersebut, ternyata orang itu adalah Redix. Dengan marah nya di menghajar pemuda tersebut. Pemuda itu kesakitan dan memegang pipinya serta menghapus darah yang keluar dengan tangannya. Kali ini pemuda ini benar-benar sangat marah dan ingin sekali membunuh redix dan Pink. Pemuda itu langsung menyerang Redix dengan balok di tangannya. Walaupun dapat mengindari elakan balok si Pemuda tapi Redix tidak dapat menghindari tendangan keras yang menghantam perut. Tapi Redix dapat bertahan dan tidak terjatuh ke tanah. Walaupun dapat bertahan, Redix tidak dapat menahan sakitnya tendangan tesebut. Pemuda itu terus menyerang dan tidak memberi kesempatan pada Redix. Tapi Redix pun  berusaha melawan walau hanya dengan tangan kosong. Beberapa hantaman pun mengenai perut dan tangan Redix. Tapi Redix dapat menyerang balik dan membalas beberapa dengan pukulan kirinya. Kalau saja tangan Redix tidak tertusuk mungkin pemuda ini akan di tumbangkan dengan beberapa pukulan saja. Pemuda itu pun menjadi kesal dan menukar balok dengan balok yang lebih besar. Setelah mengambil balok yang lebih besar, pemuda itu kemudian menghajar Redix, tapi kali ini Redix tidak menghindar melainkan menahannya dengan tangan kirinya. Sambil menahan rasa sakit di tangan kirinya, Redix pun mengambil kesempatan tesebut dengan menyiku perut pemuda itu dengan siku tangan kanannya. Kemudian Redix langsung menyiku dagu pemuda itu dengan siku yang sama, pemuda itu pun mulai sempoyongan. Kemudian Redix pun melanjutkan serangannya dengan kaki nya. Beberapa tendangan pun mengenai perut dan wajah pemuda itu. Pemuda itu jatuh dan pingsan. Tak lama kemudian teman pemuda itu datang dengan membawa dua buah koper yang berisi uang.
          Di sisi lain, Tuan Prince tidak tahu bawa uang nya telah di bawah pergi oleh pemuda itu. Beberapa menit kemudian Tuan Prince pun merasa curiga dan kembali melihat kopernya yang telah di letakkan di dalam tong sampah. Kecurigaannya pun kini menjadi kenyataan, Tuan Prince benar-benar di tipu.Tapi Tuan Prince pun tidak putus asa, dia pun menelepon anak buah nya untuk mencari keberadaan pemuda yang telah mengambil koper tersebut. Ternyata Tuan Prince telah menyiapkan alat pelaca di dalam koper tesebut, karena dia yakin penculik tersebut tidak dapa di percaya. Tuan Prince pun membawa beberapa polisi dan menuju ke tempat pemuda tersebut.
          Kembali lagi ke tempat Redix, Pemuda itu sangat terkejut ketika melihat anak buah serta temannya itu jatuh terkapar. Dengan geramnya pemuda itu lalu menyerang Redix dengan koper di kedua tangannya secara membabi buta. Redix dapat menghindarinya dengan mudah karena pemuda yang satu ini tidak bisa berkelahi. Tanpa basa basi lagi Redix menyerang wajah pemuda itu dengan tangan kirinya. Pemuda itu langsung terjatuh, tapi pemuda itu tidak menyerah. Kemudian pemuda itu pun langsung berdiri dan mau menyerang lagi. Pada saat mau menyerang, tiba-tiba Tuan Prince dan Polisi telah sampai gudang. Polisi pun lalu menodongkan pistolnya, Pemuda itu pun akhirnya menyerah. Ketika Tuan Prince melihat wajah kedua pemuda itu, tuan Prince terkejut sekali. Ternyata kedua pemuda itu adalah putra dari saingannya yang telah kalah dalam duel. Kedua bersaudara tersebut ingin membalas dendam ayah mereka yang mati karena bunuh diri, yaitu dengan menguras harta Tuan Prince dan kemudian membunuh anak semata wayangnya. Tapi akhirnya mereka harus masuk ke dalam jeruji besi. Setelah ikatan Pink lepas, dia berlari ke sisi ayahnya dan memeluk nya sambil menangis bahagia. Mereka pun keluar dari gudang tersebut. Ketika polisi yang membawa pemuda serta para preman hampir mendekati mobil, tiba-tiba salah satu pemuda yang bisa berkelahi itu berontak dan mengambil pistol salah satu polisi itu dengan tangan terbogol, dia pun menendang para polisi itu. Pemuda itu kemudian berlari ke arah Tuan Prince dan mengangkat pistolnya. Lalu menembakannya ke arah Tuan prince, dengan cepat Redix mendorong Tuan prince dan akhirnya Redix harus terkena tembakan itu tepat di dadanya. Polisi dengan cepat pun membalas tembakan tersebut. Beberapa tembakan pun mengenai pemuda itu dan mati di tempat. Melihat adiknya yang telah mati akibat di tembakin oleh polisi, pemuda yang satu lagi pun menghampirin si adik. Air mata pun keluar dari mata si abang, pemuda itu kemudian menghapus air mata dengan tangan yang di borgol tersebut. Kemudian pemuda itu mengambil pistol dari tangan si adik dan mau menembak lagi Tuan Prince. Tanpa mengeluarkan sebutir pistol pun, pemuda itu harus mengalami hal yang sama seperti adiknya. Kedua pemuda itu mati di tembak polisi. Di sisi lain, kondisi Redix semakin parah. Kemudian salah satu polisi itu mengangkat tubuh Redix dan memasukannya ke mobil polisi. Sementara kedua mayat pemuda itu di bawa dengan mobil tahanan beserta preman-preman lain. Dengan cepat polisi itu menyetir dan dalam waktu 10 menit mereka sampai di rumah sakit yang paling dekat. Dengan cepat pun para suster membawa pasien ke dalam ruang operasi. Selama operasi berjalan, Tuan Ptince pun menelepon teman-teman Redix. Drazine dan Izumi pun terkejut, mereka langsung bergerak ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, mereka langsung menanyakan keadaan Redix. Tuan Prince pun menjawab bahwa operasi lagi berjalan. Di dalam keheningan, Pink pun menceritakan semuanya kepada Drazine dan Izumi.
          3 jam kemudian, operasi pun telah selesai di lakukan dan berjalan dengan sukses. Mereka pun akhirnya bernafas lega. 2 hari kemudian, Redix pun terbangun dari tidur panjangnya. Ternyata Pink sudah menunggu dan duduk di sampingnya. Kejadian itu ternyata membuat Pink yang tadi tidak peduli terhadap Redix, kini telah berubah menjadi kagum. Hari demi hari, dengan perhatian yang sangat besar Pink terus datang menjenguk Redix dan membawa makanan serta buah-buahan. tak terasa sudah 2 minggu di rumah sakit, luka Redix pun sudah membaik sepenuhnya dan siap untuk keluar dari rumah sakit. Pink pun membereskan semua pakaian Redix. Akhirnya mereka pun keluar dari rumah sakit dan Pink yang mengantarkan Redix ke rumahnya. Hari demi hari hubungan mereka hubungan mereka semakin dekat. Setelah benar-benar pulih, Redix kemudian mengajak Pink untuk makan malam bersamanya serta untuk menyatakan perasaannya. Tanpa pikir panjang Pink langsung menyetujuinya. Dua hari kemudian, mereka berdua pun berjumpa di sebuah restoran bertingkat lima yang terkenal paling mewah di kota tempat mereka tinggal. Mereka berdua berada di lantai dua. Restoran tempat mereka ternyata penuh dari lantai 1 sampai lima. Yang makan di sana semuanya orang-orang kaya. Acara makan malam Redix dan Pink berjalan lancar. Setengah jam setelah selesai makan, Redix memberikan hadiah boneka kecil yang imut berwarna Pink yang bertulisan perasaannya. Mendapatkan hadiah itu Pink merasa sangat senang dan menerima cintanya Redix. Tak lama kemudian mereka, beranjak dari tempat duduk mereka dan hendak pulang. Baru berjalan ke tangga, mereka telah di hadang oleh beberapa orang yang bersenjata. Para penjahat ini pun membajak seluruh isi restoran. Redix dan Pink pun harus berjongkok dengan tangan di atas kepala seperti para tamu yang lain, mereka semuanya di jadikan sandera. Setengah jam setelah pembajakan para Polisi pun datang dan mengepung restoran tersebut. Negosiasi antara penjahat dan penjahat pun terjadi, para penjahat menginginkan agar para polisi membebaskan teman mereka yang di tangkap seminggu yang lalu. Teman penjahat itu, tertangkap karena menjual narkoba dan menembak mati beberapa polisi. Teman-teman penjahat tersebut akan di hukum mati seminggu lagi. Oleh sebab itu, para penjahat melakukan pembajakan. Tetapi para polisi tidak menyetujui permintaan itu, lalu beberapa menit kemudian pimpinan penjahat yang berada di lantai lima itu melempar salah seorang pengunjung dari jendela. Jendela kaca pun pecah dan pengunjung jatuh ke bawah. Pengunjung itu pun mati di tempat. Melihat peristwa yang kejam itu. pengunjung yang lainnya berteriak histeris. Mereka semua ketakutan. Pimpinan penjahat itu menjelasakan kepada polisi bahwa tidak ada negosiasi. Kemudian pimpinan penjahat memberikan waktu setengah jam, dan kalau dalam waktu yang ditetapkan para komplotan penjahat tidak di bebaskan juga maka akan ada lima mayat yang menyusul. Kemudian pimpinan polisi menyuruh anak buah nya untuk membawa para tahanan tersebut.
          Di pihak lain Tuan Prince, Drazine serta Izumi yang melihat berita di telivisi langsung bergerak ke tempat kejadian perkara. Setelah sampai mereka pun terkejut karena melihat banyak polisi yang berjaga. Kemudian Tuan Prince melihat keponakannya yang berada di sana. Drazinee dan Izumi pun mengikuti Tuan Prince. Keponakan Tuan Prince adalah Komandan Pasukan Elang yang bertugas membasmi para teroris. Keponakannya bernama Brain. Tuan Prince pun menyapanya, kemudian menceritakan bahwa Pink dan Redix ( teman Pink ) berada di dalam restoran. Brain pun terkejut, dan sambil memegang punggung pamannya dan berkata bahwa dia akan menyelamatkan adiknya Pink. Mendengar penjelasan itu Tuan Prince pun agak lega. Tak lama percakapan selesai, Drazine pun menanyakan satu pertanyaan lagi. Dia bertanya siapa kah kelompok penjahat yang berani membajak restoran mewah ini. Brain pun menjawab bahwa penjahat ini adalah penjahat kelas atas yang polisi pun susah membasminya. Penjahat ini adalah Serigala Liar yang di pimpin oleh Zero. Mendengar hal itu, ketiganya pun terkejut.
          Kemudian di tempat Redix, para penjahat terasa tenang-tenang saja. Sedangakan para sandera hanya bisa berjongkok dengan tangan di atas. Tak lama kemudian, Redix merasa gak tahan lagi dan meminta izin ke toilet kepada para penjahat. Para penjahat pun merasa kesal tapi mereka menyetujuinya dan mengawal Redix ke toilet. Selama di dalam toilet, Redix tidak sengaja mendengar percakapan keduan penjahat ini. Mereka mengatakan bahwa mereka adalah sangat senang menjadi anggota Serigala Liar karena sangat di takuti oleh penjahat-penjahat lainya. Mereka pun tertawa, tapi tidak dengan Redix. Redix yang mendengar hal itu, sangat marah karena mendengar nama Serigala Liar dan Redix pun merencanakan sesuatu. Para penjahat pun mulai curiga karena Redix tak kunjung datang, kemudian dia pun mendobrak pintu toilet nya. Mereka terkejut Karena tidak melihat Redix. Kemudian Redix yang berada di atas pintu pun turun dan menghajar ke dua penjahat itu hingga pingsan dan merebut senjata serta pisau kedua penjahat itu. Senjata penjahat itu di buang di dalam toilet sebelah depan nya sedangakan pisaunya di simpan di belakang celananya. Darah Redix pun bergejolak, niat balas dendamnya pun semakin berkobar. Redix pun pelan-pelan keluar dari kamar mandi sambil mengankat tangannya. Kemudian dua penjahat lainya pun menghampiri Redix dengan rasa curiga. Redix pun tetap tenang dan pada waktu mereka berdua mendekat, Redix pun bersiap-siap dan menghajar mereka berdua di bagian leher sehingga kedua penjahat mati di tempat. Kemudian Redix mengambil pisau yang  ada di belakang celana dan melempar dua penjahat lainnya. Kemudian dengan belari cepat di menghajar beberapa orang di depannya tanpa memberikan mereka kesempatan untuk menembak. Untuk sementara lantai aman. Pada saat Redix berjalan ke arah Pink, tiba-tiba salah satu penjahat yang di pukul pingsan itu sadar dan siap-siap menembakkan pistol ke arah Redix. Redix tak bisa berbuah apa-apa, Pink yang melihatnya langsung menyerit dengan mata terpejam. Suara pistol pun berbunyi. Berbarengan dengan suara pistol ternyata di lantai paling atas pun juga terdengar ledakan yang sangat besar. Ternyata suara itu berasal dari ledakan helikopter dari kepolisian yang di tembak oleh Anggota Serigala Liar yang polisi tangkap. Pembebasan mereka ternyata melalui helikopter dan sekarang helikopter pun telah mereka hancurkan. Perbuatan mereka sungguh menakutkan dan kejam tapi polisi tidak dapat berbuat banyak karena mereka memiliki sandera. Tetapi tim elit Kepolisian yaitu Pasukan Elang berhasil masuk ke dalam restoran dan mulai bergerak. Pasukan Elang berada di lantai 4. Pergerakan mereka sangat bagus dan tidak di ketahui oleh para penjahat.
          Sementara di tempat Redix, ternyata yang tertembak bukanlah Redix melainkan penjahat itu. Penjahat itu berhasil di tembak oleh salah seorang polisi yang kebetulan berada di restoran itu sebagai tamu. Redix pun berterima kasih terhadap polisi itu. Polisi itu bernama Master ( sebutan yang biasa di panggil oleh para rekan kerjanya ). Master sudah menjadi polisi selama 10 tahun dan usia sudah 40-an. Master kemudian menyuruh para tamu lain untuk tetap karena jika mereka ribut dan kedengaran orang atas akan sangat sulit untuk bergerak. Setelah mendengar intruksi dari Master, mereka pun tetap tenang. Kemudian Master dan Redix yang baru kenal pun mulai akrab dan membuat rencana. Rencana mereka adalah membawa tamu yang berada di lantai satu dan dua keluar dengan selamat. Kemudian Redix pun berjalan turun kebawa dengan hati-hati. Tanpa rasa curiga pun, penjahat yang berada di lantai satu. Kemudian Redix pun mulai melihat gerak-gerik mereka sebelum bertindak. Setelah selesai meneliti dan menghitung jumlah penjahat yang ada di bawah. Redix pun naik keatas kembali. Kini Redix dan Master pun turun ke bawah untuk bertindak. Redix memegang beberapa pisau sedangkan Master memegang pistol yang sudah di tutup dengan kain agar suara yang keluar tidak begitu deras sehingga penjahat yang berada di lantai tiga tidak kedengaran. Pada waktu menuruni tangga, kedua penjahat pun berjalan ke arah tangga, tanpa basa-basi lagi Redix langsung menusuk kedua penjahat itu tepat di dadanya. Kemudian Redix pun mencabut pisau itu dan melemparkannya ke penjahat lainnya. Master pun keluar dan menembak beberapa orang. Penjahat yang berada di lantai satu pun telah selesai di basmi. Tapi para tamu tidak dapat tenang dan mengeluarkan suara teriakan yang mungkin bisa terdengar oleh penjahat yang berada di lantai tiga. Tapi untuk saja mereka yang diatas sibuk dengan urusan mereka sendiri sehingga dapat membuat Redix dan Master tenang. Kemudian Master pun menjelaskan kepada para tamu dan kini para tamu pun telah tenang. Lantai satu dan dua aman terkendali. Setelah selesai Master pun membuat rencana agar para tamu dapat keluar tanpa di ketahui oleh penjahat yang berada di lantai tiga, empat dan lima. Kemudian Master pun meminjam salah satu telepon dari para tamu dan menelepon pimpina polisi yang berada di luar. Setelah tersambung, Master pun menceritak kepada Pimpinan bahwa lantai satu dan dua aman. Mereka ingin keluar tapi tanpa di ketahui oleh penjahat yanng berada di atas. Setelah mendengar, Pimpinan meminta anggotannya untuk bergerak masuk ke dalam restoran tapi dengan hati-hati. Para pasukan pun mulai masuk dan membawa para tamu keluar dari restoran. Tak lama kemudian mereka semua berhasil keluar dari restoran itu. Kemudian Pink menemui ayahnya dan Redix pun menemui teman-temannya. Mereka semuanya akhirnya berkumpul. Kegembiraan mereka semua hanya sebentar saja. Setelah membuat teman-temannya bahagia Redix pun kembali masuk ke dalam dan ingin menyelamatkan yang lainnya. Tapi keinginannya dicegat oleh teman-teman bahkan Tuan Prince dan Pink juga mencegahnya. Walaupun demikian, keputusan Redix telah bulat. Mereka pun tidak dapat mencegahnya karena mereka tahu sifat Redix. Mereka hanya berpesan harus berhati-hati. Setelah itu, Redix punmasuk ke dalam restoran. Redix bersama Master serta beberapa anggota polisi pun masuk kedalam restoran. Master menjadi pemimpin pasukan ini dan masuk secara berhati-hati.
          Brain yang memimpin pasukan Elang, kini mulai bergerak. Tiap langkah mereka selalu berhati-hati dan waspada. Mereka pun mulai memasuki area berbahaya dimana terdapat anak buah Zero. Mereka tidak boleh gegabah karena para penjahat memiliki sandera. Walaupun bergerak secara hati-hati, langkah mereka pun akhirnya ketahuan. Sekitar 4 orang penjahat sudah berada di belakang mereka dan menembak isi pistol mereka kearah para Pasukan Elang. Akhirnya baku tembak pun terjadi, ke 4 penjahat itu langsung mati tertembak sementara pasukan elang kehilangan 3 pasukannya. Setelah baku tembak selesai. Pasukan Elang pun bergerak mundur karena gerakan mereka di ketahui oleh musuh. Para penjahat pun akhirnya mengejar para pasukan Elang. Sementara, Tim Redix yang mendengar suara tembakan pun bergerak ke atas. Pertarungan pun tidak dapat di hindari. Zero yang medengar kabar dari anak buahnya bahwa para polisi telah masuk ke dalam restoran pun mulai menganas. Dia menembak beberapa sandera kemudian di lemparnya bawah. Pimpinan polisi pun tidak dapat berbuat banyak, hatinya sangat sedih ketika melihat korban yang jatuh. Dia hanya bisa berharap banyak kepada para polisi yang ada di dalam restoran. Kemudian Zero berteriak dan berkata bahwa dia akan memulai permainan berdarah ini. Para anggotanya pun bersiap-siap untuk bertempur dengan para polisi. Pasukan Elang pun di serang oleh musuh, baku tembak pun terjadi. Sampai akhirnya mereka tersudut dalam sebuah gudang makanan. Dalam baku tembak tadi ternyata Brain telah kehilangan beberapa anggotanya. Kini dia dengan beberapa anggota yang tersisa hanya bisa bersembunyi dan tidak bertindak gegabah. Sementara Zero sangat menikmati pertarungan ini. Kemudian Zero pun berteriak lagi di hadapan pimpinan polisi, dia berteriak bahwa setelah dia dan anak buah nya membunuh seluruh polisi yang telah masuk ke restoran maka dia pn akan membunuh seluruh tawanan yang ada. Setelah mengatakan itu dia pun tertawa dengan senangnya seolah kemenangan sudah ada di tangannya. Lagi-lagi pimpinan polisi pun tidak bisa bilang apa-apa. Dia hanya bisa terdiam dan terus berharap kepada pahlawan-pahlawan yang ada di dalam restoran. Tak lama kemudian para penjahat pun melempar mayat para polisi ke bawah. Para polisi yang di bawah hanya bisa memungut mayat mereka. Sementara Redix dan Timnya pun mulai bergerak ke lantai 3. sesampainya di lantai 3 mereka telah di nanti oleh beberapa penjahat dengan senjata yang lengkap. Pada saat mau masuk ke lantai 3 tiba-tiba beberapa peluru meluncur ke arah Redix dan timnya. Redix dan Master berhasil lolos dari kematian, sementara beberapa anggota polisi ada yang mati tertembak. Para tawanan yang ada di lantai 3 pun tidak ada lagi. Mereka semua dibawa ke lantai atas bersama Zero.
          Brain dan anggotanya yang sedang bersembunyi di gudang makanan pun harus waspada, karena penjahat-penjahat ini di lengkapi dengan segala senjata. Brain memberikan kode tangan kepada anggotanya, bahwa kita harus beratarung dengan pisah karena di dalam gudang kondisinya gelap jadi lebih gampang. Setelah selesai mereka pun mengeluarkan pisau mereka dan menyimpan pistol mereka di saku mereka. Para penjahat pun masuk ke dalam gudang makanan, dengan hati-hati mereka pun masuk ke dalam. Karena kondisinya agak gelap jadi para penjahat bergerak agak lambat dan hati-hati. Brain pun langsung bergerak cepat, dengan teknik pisaunya dia berhasil membuunuh 6 orang penjahat. Dan pada waktu mau membunh penjahat terakhir, tiba-tiba sebuah tendangan melesat ke perut Brain. Brain pun tidak dapat menghindar, dia pun merasakan sakit yang luar biasa karena tendangan musuh sangat lah kuat. Kemudian beberapa anggota yang lain  dan menyerang penjahat terakhir itu. Tapi mereka semua mati tertembak karena penjahat ini telah menyiapkan semuanya. Kemudian sisa polisi itu pun mau menyerah penjahat itu, lalu Brain menghentikan mereka dan mengatakan bahwa kalian semua akan mati sia-sia. Setelah berkata demikian, Brain menyuruh anggotanya untuk keluar dari ruangan karena dia sendiri yang akan menghadapi penjahat tersebut. Para anggotanya pun tidak dapat berkata apa-apa, mereka pun menuruti perkataan Brain. Ternyata tujuan penjahat itu adalah Brain dan dia pun membiarkan mereka pergi begitu saja.
          Redix dan timnya pun kewalahan, baku tembak pun terjadi. Beberapa polisi telah mati sementara di pihak penjahat hanya mati 2 orang saja. Mereka sudah kalah di jumlah tapi tekad Redix dan Timnya tetap kuat dan tidak mau menyerah begitu saja. Kemudian Redix dengan berani menerjang masuk, dengan gerakan pisaunya yang cepat dia berhasil membunuh beberapa orang, lalu master dan anggota lainnya pun menerjangan menembak beberapa penjahat. Akhirnya mereka behasil menaklukan semua penjahat tanpa terluka pun. Kemudian mereka mulai bergerak lagi, baru beberapa langkah mereka bergerak. Tak berapa lama melangkah mereka kedatangan musuh lainnya. Mereka tiga bersaudara yang merupakan anak angkat dari Zero. Salah satu dari mereka pun menembaki Redix dan kawan-kawan. Untung saja Redix dan Master dapat menghindar, tetapi tidak dengan anggota polisi lainnya. Para polisi tertembak mati semuanya. Kemudian salah satu penjahat siap-siap menembak Redix tapi dia kehabisan peluru. Kemudian dia pun membuang senjatanya, dan menyerang Redix dengan tangan kosong. Redix pun tidak tinggal diam, dia pun mengeluarkan pisau terakhir dan melemparnya ke arah penjahat itu. Penjahat itu tidak dapat mengelak dan pisau Redix pun mengenai dadanya. Penjahat itu langsung mati, melihat hal itu kedua saudaranya terkejut dan menyerang Redix. Redix pun tidak dapat menghindar dan terkena tendangan ke dua bersaudara itu. Kemudian penjahat itu pun mendekati mayat saudaranya dan menangis. Setelah selesai menangis, salah satu dari dua bersaudara mencabut pisau yang menancap di dada saudaranya lalu mereka membersihkan darah saudaranya dengan menyilap dengan lidahnya. Ekspresi mereka pun penuh dendam dan haus darah. Mereka pun menyerang Redix. Mereka berdua ternyata sangat hebat. Redix pun kewalahan melawan mereka. Walaupun beberapa sabetan pisau berhasil di hindari oleh Redix tapi pada sabetan ke enam, Redix tidak dapat menghindarinya. Sabetan itu mengenai bagian dada sebelah kanan, kemudian tendangan dari musuh yang lain pun datang. Tendangannya mengenai perut Redix dan terpental beberapa langkah. Tanpa memberikan kesempatan, musuh terus menghajar Redix. Melihat kondisi Redix yang cukup parah, penjahat itu tidak membiarkannya untuk bernafas lega. Kemudian penjahat yang memegang pisau pun mau menancapkan pisau yang ada di tangannya ke tubuh Redix. Tapi serangannya berhasil di halangi oleh Master. Master menggunakan kursi dan mendorongnya, kemudian dengan kursi itu juga dia menghajar musuh satunya lagi. Tapi musuh yang satu tau akan di serang, dia pun menghindar dan membalas dengan tendangan. Master pun tidak dapat menghindar, akhirnya dia kena tendangan musuh dan membuat nya mundur beberapa langkah dan kemudiam terjatuh. Master merasakan sakit, kemuidan dia pun bangkit dan mau membalas serangan penjahat tadi. Tapi sebuah pisau datang dan menusuknya. Master tidak dapat menghindari tusukkan pisau tersebut tapi dia berhasil menghindari sehingga tidak kena bagian fatal dan terkena pada tangan sebelah kiri di bagian atasnya. Redix yang melihatnya langsung membantu karena musuh akan menusuknya lagi. Redix pun langsung menahan tangan kanan musuh dan kemudian menendangnya dan mengenai perutnya. Kemudian Redix pun melanjutkan tendangannya lagi ke musuh yang satu lagi, tapi musuh yang satu ini berhasil menahannya. Kemudian Redix pun menyobek bajunya dan mengikatnya di tangan Master yang kena tusukkan tadi. Lalu Redix pun meminta Master menyingkir, agar dia sendiri yang menghadapi dua bersaudara ini. Kedua bersaudara ini pun mulai hati-hati dalam menyerang karena mereka tahu kehebatan Redix. Tanpa basa-basi Redix pun langsung menyerang mereka berdua. Mereka pun saling tangkis menangkis serangan. Tak lama menghindari serangan musuh, tiba-tiba pisau pun datang menyambar. Lalu Redix menghindar dan menangkap tangan musuh dan menguncinya dengan tangan kiri Redix. Kemudian Redix pun menghajar wajah penjahat itu dengan siku kanannya. Tidak sampai di situ saja, Redix pun mematahkan tangan kanan musuh dan pisaunya pun terjatuh lalu dia menendangnya. Musuh terpental dan mengenai kaca jendela, kaca jendela pun pecah. Penjahat itu pun hampir terjatuh kebawah karena saudaranya berhasil menangkap dan berhasil mengangkatnya naik, mereka pun merasa lega. Karena perasaan lega itu lah yang membuat mereka tidak waspada. Tiba-tiba datang sebuah tendangan keras dari Redix, penjahat yang baru saja menarik saudaranya itu tidak dapat menahan kerasnya tendangan Redix karena tenaganya terpakai banyak waktu menolong saudaranya. Kemudian mereka berdua pun jatuh dari lantai 3 dan langsung mati. Kemudian Redix dan Master pun melanjutkan langkah meeka.
          Brain yang seorang diri harus berhadapan musuh tangguh dari Serigala Liar. Dia adalah Paul, dia juga merupakan teman sekolah Brain. Ternyata tujuan Paul adalah untuk menghabisi Brain. Ternyata mereka adalah musuh sejak duduk di bangku sekolah. Dan dalam segala hal Paul selalu di kalahkan oleh Brain. Karena ketidaksenanganya terhadap Brain membuat Paul lupa diri dan menjadi penjahat serta bergabung dengan Serigala Liar. Kali ini pun Paul bertarung hanya untuk menang dari Brain. Paul menyerang lebih dulu, tiap serangannya dapat di hindari oleh Brain. Brain tidak diam saja, dia pun menyerang Paul. Pertarungan mereka seimbang. Pukulan demi  pukulan mereka dapat sampai akhirnya mereka terjatuh, dan bangkit lagi. Lalu Paul pun menendang, Brain tidak sanggup menahannya dan punggung belakangnya mengenai meja dapur yang terbuat dari besi. Brain pun merasakan sakit, kemudian Paul pun tidak tinggal diam. Dia lalu menarik rambut Brain dan memasukkan kepala Brain ke dalam tangki sup yang panas, tapi Brain berhasil menahan meja dengan kedua tangan sehingga berhasil menyelamatkan wajahnya dari sup panas itu. Paul pun mendorong kepala Brain dengan sekuat tenaga tapi tenaga Brain lebih kuat karena Brain bersandar pada meja. Kemudian Paul pun mengambil pisau dapur yang berada tidak jauh dari jangkauan tangan kanannya. Dan siap-siap memenggal kepala Brain. Pada saat pisau nya mulai bergerak, Brain bisa merasakan bahwa dirinya dalam bahaya. Lalu dia pun kaki kiri Paul dengan kaki kanannya sehingga Brain selamat dari kematian, kemudian Brain pun mengambil pisau dan menyerang Paul. Serangan Brain berhasil melukai Paul. Tapi Paul juga berhasil membalas serangan Brain, mereka sama-sama terluka. Mereka beristirahat sejenak, kemudian mereka pun bertarung lagi. Kondisi sepi di dapur ternyata membuat Paul lebih unggul. Paul berhasil membuat Brain kelelahan. Paul pun tertawa karena telah menglahkan Brain. Tetapi kesenangan itu hanya sesaat, lalu Brain pun bergerak beberapa langkah sambil menunduk merangkul perut Paul lalu Brain pun menangkatnya ke meja dapur lalu Brain pun menghajar Paul. Dalam posisi tertidur susah buat Paul bergerak. Brain pun menghajar Paul secara bertubi-tubi hingga tak bisa bergerak. Setelah melihat kondisi Paul yang tidak bisa bergerak, Brain pun menghentikan pukulannya. Setela beristirahat sejenak dia pun mulai keluar dari gudang. Saat berjalan beberapa langkah, Brain merasakan adanya orang yang menyerang. Brain pun menghindarinya, ternyata itu adalah Paul. Dengan pisau di tangan, Paul menyerang Brain lagi. Tetapi Brain berhasil menghindarinya lagi dan membalasnya dengan tendangan. Paul pun merasa pusing, lalu Brain pun melompat dan menghajar kepala Paul dengan kedua sikunya secara bersamaan. Paul pun langsung mati di tempat. Brain pun memastikan lagi kematian Paul. Setelah memastikan kematian Paul, Brain pun keluar dari gudang. Kemudian Brain pun mencari anggota Pasukan Elang yang lain. Ketika hendak ke lantai lima Brain pun bertemu dengan Redix. Karena mereka tidak saling mengenal, mereka hampir saja bertarung. Untung saja Master berhasil  mencegah karena Master dan Brain saling mengenal. Dulu mereka satu angkatan. Kemudian mereka bertiga pun masuk ke lantai terakhir.
          Ketika sampai di sana mereka bertiga terkejut, karena semua anggota Pasukan Elang telah di bantai habis. Mereka semua di bunuh dengan kejam Sementara Zero dan Empat anggota yang baru dia lepaskan tidak tahu pergi kemana. Sementara para tawanan ketakutan, mereka seolah-olah telah terancam nyawanya. Kemudian Redix pun menanyakan salah satu dari mereka tentang keberadaan Zero dan Anggotanya. Mereka tidak bisa menjawab karena mereka telah di ancam oleh para penjahat. Kemudian salah satu dari mereka berdiri dan mengatakan bahwa mereka ada di antara para tawanan. Kemudian tawanan yang bediri itu pun di tembak dan mati di tempat. Kemudian semua penjahat dan Ketuanya pun berdiri dan mereka semua pun menodongkan pistol kearah Redix dan kawan-kawan. Kemudian Zero pun berbicara kepada Pimpinan Polisi agar memberikan mobil untuk mereka dalam waktu setengah jam. Jika Pimpinan polisi tidak melakukannya maka dia akan melempar beberapa mayat ke bawah. Pimpinan tak bisa berbuat banyak. Pimpinan Polisi langsung menyuruh anak buahnya menyiapkan mobil untuk para penjahat. Tidak sampai setengah menit mobil pesanan penjahat pun datang. Kemudian semua yang ada di lantai atas pun turun ke lantai bawah. Setelah semuanya turun Zero dan 3 anggota nya naik ke mobil. Zero mengancam agar polisi tidak mengejarnya atau mereka yang ada di dalam mati semua. Setelah mengatakan itu dia pun pergi dengan mobil yang dibawa oleh Pimpinan Polisi. Sementara penjahat yang satu lagi di beri kepercayaan untuk memerintahkan anggota yang lain. Setelah pergi jauh, Zero pun menelepon dan menugaskan anggotanya itu untuk membunuh polisi yang mengganggu mereka dan seluruh tawanan. Setelah selesai mendengar telepon penjahat itu pun membuang handphonenya dan menodongkan pistol kearah Redix. Kemudian dia pun menembaknya, pelurunya pun tepat mengenai dadanya. Tapi yang kena peluru bukanlah Redix melainkan Master karena dia mendorong Redix. Melihat hal itu Brain pun menahan tangan penjahat itu dan mengangkatnya ke atas. Dengan sekuat tenaga Brain menahannya lalu Redix pun tidak tinggal diam. Redix pun membantu Brain dengan menangkap tangan penjahat itu, lalu di sikunya punggung belakang penjahat dengan lutut kanannya. Setelah itu pun dia mengambil pistol penjahat itu dan menodongkannya ke kepala penjahat dan mengancam anak buah penjahat itu. Kemudian Redix pun menyuruh para tawanan untuk keluar. Kemudian para tawanan pun berlari keluar, setelah melihat itu pun, pimpinan polisi memerintahkan anak buahnya untuk masuk kedalam. Para polisi pun bergerak hati-hati dan menodongkan pistol mereka ke arah para penjahat. Para penjahat tidak menyerah, malah balas menodong. Akhirnya aksi temabak menembak pun terjadi, seluruh penjahat pun mati tertembak sedangkan di pihak polisi hanya 4 saja yang mati dan 3 luka-luka. Sementara pimpinan penjahat pun mengambil kesempatan dengan menyiku perut Redix, kemudian dia pun melarikan diri ke atas. Lalu Redix pun mengejarnya. Kemudian anggota polisi yang lain pun hendak mengejar tapi di halangi oleh Brain. Lalu Brain pun memerintahkan mereka semua untuk mengejar Zero sementara penjahat yang di atas biar Redix saja yang mengurusnya. Redix pun mengejar sampai ke lantai 3, lalu Redix pun menendangnya agar tidak lari lagi. Penjahat itu pun terjatuh, lalu dia bangkit lagi dan menyerang balik Redix. Waktu penjahat itu menyerang, Redix juga menyerang. Penjahat itu mengeluarkan tinju sedangkan Redix melompat dan menghajar penjahat itu dengan lutut kanannya. Wajah penjahat itu berdarah dan dia pun terjatuh. Redix pun tak memberi ampun, Redix lalu melompat lagi dan dengan dua lututnya dia menghajar dada penjahat itu. Penjahat itu pun langsung mati. Redix pun menghela nafas sebentar, setelah itu dia pun turun ke bawah.
          Sementara Brain dan anggota polisi lainnya mengejar Zero dan komplotannya. Setelah Redix turun ke bawah ternyata semua polisi telah mengejar penjahat Serigala Liar. Redix berpikir sejenak, kemudian datang sebuah mobil menghampiri Redix. Tenyata yang ada dalam mobil adalah dua orang temannya dan Tuan Prince serta Putrinya Pink. Kemudian mereka pun berangkat. Dengan Pink yang menyetir mobil karena dia sudah biasa membawa mobil dengan cepat. Mereka pun mengejar Zero dan Anggotannya. Karena sudah lama tertinggal jadi sangat susah untuk melacak keberadaan Zero. Kemudian Tuan Prince menelepon salah satu karyawannya yang sedang melacak keberadaan mobil, karena Tuan Prince telah meletakkan alat pelacak ke dalam mobil sebab mobil yang di pakai oleh Zero dan Anggotanya adalah  mobil Tuan Prince. Pada waktu Zero meminta mobil, Tuan Prince kemudian menawarkan mobilnya untuk di berikan kepada penjahat tersebut. Anak buah Tuan Prince pun mengatakan keberadaan Zero. Merea pun langsung menuju ke tujuan yaitu di pelabuhan karena Zero akan pergi dengan kapal. Tapi di tengah jalan mereka pun terjebak macet yang panjang karena terjadi kecelakaan lalu lintas. Karena tidak tahan dengan kemacetan, maka Redix pun keluar dari mobil dan berlari di depan. Dan di lihatnya sebuah sepeda motor yang kosong dengan kunci tergantung. Dengan segera Redix pun mengendarainya, lalu pemilik kereta pun teriak. Tak lama kemudian Tuan Prince menghampiri pemilik kereta dan Tuan Prince berjanji akan menggantinya. Redix pun terus membawa kereta dengan cepat dan berharap dapat mengejar Zero. Di tengah jalan kereta yang di bawa Redix, tiba-tiba remnya blong dan Redix pun kehilangan kendali. Dia pun terjatuh di tengah aspal, sambil menahan sakit Redix mencoba untuk bangun, sementara orang-orang yang pinggir jalan berteriak agar Redix cepat lari karena ada truk yang melaju cepat. Karena luka yang di derita Redix lumayan parah sehingga membuat kesadaran berkurang dan Redix pun tidak mendengar jelas apa yang di teriakin oleh masyarakat. Tiba-tiba truk tersebut sudah ada di depan Redix. Redix yang terkejut langsung terjatuh lagi sementara supir truk tidak sempat berhenti. Akhrinya Redix pun tertabrak truk.
          Brain dan para polisi kehiilangan jejak Zero. Kemudian Tuan Prince menelepon Kepala Polisi dan memberitahukan keberadaan Zero. Brain dan Polisi lainnya pun berangkat ke pelabuhan untuk mengejar Zero. Sementara Zero telah naik di atas kapal dengan Anggotanya. Beberapa menit kemudian, Brain dan polisi pun sampai di pelabuhan. Tapi mereka terlambat karena Zero sudah pergi melalui kapal. Kemudian kepala polisi menelepon anggota yang ada di markas untuk mencari keberadaan Zero dengan helikopter polisi. Pencarian pun di mulai.
          Redix yang tertabrak truk pun akhirnya selamat, karena dia tepat berada di tengah truk. Kemudian pengendara truk turun dan melihat kebawah. Ketika di lihat ke bawah, Redix muncul dan membuat supir truk dan masyarakat terkejut. Kemudian Redix pun berdiri, lalu supir truk menanyakan keadaan Redix. Redix menjawab kalau dia tidak apa-apa. Tak lama telepon Redix berbunyi, ternyata yang menelepon adalah Tuan Prince. Tuan prince mengatakan bahwa Zero telah pergi dengan kapal dan polisi sedang mencari keberadaannya. Mendengar hal itu, Redix pun terjatuh lesu. Melihat hal itu supir truk memapahnya ke dalam truknya untuk di bawa ke rumah sakit. Di tengah perjalanan, Redix melihat sebuah kapal berlayar dan di lihatnya Zero berdiri di atas kapal. Redix yang sedang terlukapun kembali bersemangat dan meminta supir truk untuk mengejar kapal tersebut. Supir truk pun terkejut karena dia tidak tahu harus bagaimana mengejarnya. Kemudian supir truk terus mengikuti gerak kapal itu agar tidak kehilangan jejak kapal itu. Tapi kapal berlayar semakin jauh, dan sudah hampir tak tampak kemudian Redix pun minta turun karena dia melihat sebuah kapal boat sedang jalan. Dengan cepat supir truk pun langsung berhenti, lalu Redix pun turun dari truk. Dengan segera dia pun berdiri di palang jembatan. Dan kemudian dia pun melompat dan masuk ke dalam laut. Pengendara kapal boat pun terkejut dan berhenti lalu dia pun mengangkat Redix. Kemudian Redix pun meminta tolong kepada pengendara boat untuk mengejar kapal yang ada di depannya. Pengendara pun terkejut dan tidak bisa melaksanakan permintaan Redix. Kemudian Redix mengatakan bahwa yang di depan itu adalah penjahat yang sangat kejam. Redix mengatakan bahwa dia bukan polisi tapi dia berkewajiban membasmi penjahat. Sejenak pengendara merasa bingung, tapi hatinya luluh juga. Kemudian dia pun membawa Redix ke kapal itu, tak lama pengendara itu berhasil mengejar Zero. Lalu Redix pun meminta berhenti karena dia akan naik secara diam-diam. Lalu Redix pun memberi telepon kepada pengendara boat itu dan meminta tolong kepada pengendara itu agar menelepon Tuan Prince. Tanpa pikir panjang pengendara pun menyetujuinya dan dia pergi dari kapal itu. Sesuai dengan permintaan Redix, pengendara itu pun menelepon Tuan Prince dan mengatakan keberadaan Zero. Redix pun masuk secara berhati-hati, akhirnya dia pun berhasil masuk ke dalam kapal. Setelah di cek ternyata mereka hanya berempat. Tapi Redix harus tetap berhati-hati karena mereka semua kuat. Redix naik ke atas kapal dan menunggu kesempatan untuk bertindak. Tapi tak lama kemudian, Redix pun ketahuan oleh mereka berempat. Lalu salah satu dari mereka naik ke atas dan bertarung dengan Redix. Redix yang banyak mengalami luka akan sangat sulit menghadapi penjahat ini. Redix pun bertarung dengan penjahat itu, Redix masih bisa menahan serangan penjahat. Melihat anggotanya tidak bisa mengalahkannya maka Zero pun menyuruh 2 anggota lainnya untuk membunuh Redix. Lalu mereka bertiga pun menyerang Redix. Redix tidak dapat menahan serangan mereka, lalu salah satu dari mereka menendang Redix dengan keras dan Redix pun terpental dan punggung nya mengenai besi penahan kapal. Kemudian penjahat yang menendang Redix tadi melompat dan hendak mematahkan tulang dada Redix. Tapi pada saat penjahat itu melompat, penjahat itu tertembak mati. Dan yang menembak mereka adalah Brain yang berada di atas helikopter. Kemudian dua penjahat lainnya turun guna menghindari tembakkan Brain. Kemudian Brain dan tiga anggota polisi pun turun ke bawah. Redix yang masih mengalami sakit, berusaha untuk berdiri. Lalu mereka berlima pun masuk ke dalam. Mereka bergerak hati-hati, karena mereka pikir di dalam pasti banyak jebakan. Setelah di cari keberadaan mereka tidak di ketahui. Mereka pun mulai berpencar, ternyata memang jebakan setelah mereka berpisah. Zero dengan keampuan bermain pisau membunuh tiga anggota polisi dengan gampang. Sementara Brain, pun di hajar secara diam-diam sehingga pistol yang di pegangnya pun terjatuh. Penjahat itu menendang Brain. tendangan penjahat itu sangat kuat tapi berhasil di hadang dengan tangan kiri Brain sehingga tendangannya tidak begitu sakit. kemudian penjahat menyerang dengan tangan, beberapa pukulan mengenai wajah dan perut Brain. penjahat itu tak memberikan Brain berdiri lalu dia menendang wajah Brain. Brain yang terjatuh tdak bisa berbuat banyak. Penjahat itu lalu menginjak wajah Brain dengan keras. Brain yang merasa kesakitan tidak bisa berbuat banyak, kedua tangannya terus memukul kaki penjahat itu, tapi penjahat itu tetap menginjak dengan keras wajah Brain. Brain pun mulai pasrah dan kedua tangan tergeletak lemas. Tak sengaja tangan kiri terpegang sesuatu yaitu kursi. Kemudian Brain pun mengambil kesempatan dan menghajar penjahat itu dengan kursi itu. Penjahat itu langsung menghindar, Brain pun langsung berdiri sambil memijat wajahnya karena di injak tadi. Lalu dengan kursi di tangan Brain pun menghajar penjahat. Tapi penjahat berhasil menghindar. Walaupun dapat menghindar kursinya, penjahat harus terkena tendangan dari Brain. lalu dengan dua tangan Brain mengangkat kursinya dan menghantam penjahat itu. Kursi itu pun hancur dan penjahat itu pun terluka parah. Kemudian Brain pun membuang kursi yang hancur itu dari tangannya dan menyuruh penjahat itu untuk bangun, lalu penjahat itu pun bangun. Mereka berdua menghela nafas sebentar. Kemudian mereka pun melanjutkan pertarungan itu. Brain lalu memukul wajah penjahat itu lalu di balas oleh penjahat itu dengan memukul wajah Brain. balas membalas pun terjadi tapi Brain lebih unggul. Penjahat pun merasa kelelahan, dan dia pun berlutut lalu minta ampun kepada Brain dengan memegang kaki Brain. dia berjanji akan menyerahkan diri dan bertobat. Brain tidak percaya begitu saja, dia berpikir sejenak. Lalu penjahat itu pun mengambil kesempatan dengan mengangkat kaki Brain sehingga membuat Brain terjatuh. Kemudian Penjahat itu pun berdiri dan menjatuhkan diri dengan siku kanan yang mau menghantam dada Brain. Dengan respon yang cepat, Brain langsung menghindar. Lalu dengan cepat Brain menangkap tangan panjahat itu lalu mematahkannya. Penjahat itu berteriak kesakitan. Brain pun berdiri dan mengangkat penjahat, lalu menghajarnya dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya menahan agar tubuh penjahat itu tidak jatuh. Penjahat itu pun sudah tidak ada kemampuan untuk melawan. Setelah puas menghajar, kemudian Brain pun melepas tangan kirinya. Sebelum tubuh penjahat jatuh ke lantai, dengan cepat Brain menendang tubuh penjahat itu hingga terpental. Penjahat itu pun langsung mati.
          Sementara Redix juga mendapat lawan yang kuat. Tapi penjahat ini tidak tahu kemampuan Redix. penjahat itu dengan kedua pisau di tangan menyerang Redix. beberapa serangan dapat di tangkis oleh Redix. Saat tangan kanan Redix menahan tangan kiri musuh, kanan kanan musuh bergerak cepat hingga melukai tangan kiri Redix. kemudian Redix pun mundur beberapa langkah. Dengan senangnya penjahat itu pun tersenyum dan menjilat darah Redix yang masih lengket di pisaunya. Redix yang melihat pun merasa jijik. Kemudian penjahat itu menyerang lagi, tapi Redix bergerak lebih cepat dengan memberikan penjahat itu tendangan di dadanya. Penjahat itu langsung terpental. Penjahat itu pun langsung bangkit dan menyerang lagi. Dengan cepat Redix menangkap tangan kiri penjahat itu lalu membantingnya. Kemudian dengan kedua kakinya Redix menjepit tangan kiiri penjahat itu lalu mematahkannya. Penjahat itupun berteriak kesakitan. Kemudian tangan kanan penjahat itu menyerang Redix tapi dapat di tahan juga oleh Redix dan sekali lagi Redix sebelah tangannya lagi. Kini kedua tangan penjahat itu tidak bisa berbuat apa-apa. Lalu Redix pun memduduki tubuh penjahat itu lalu menghajar wajahnya hingga babak belur. Tak lama penjahat itu pun mati. Balas dendam Redix pun tinggal selangkah lagi.
          Redix pun mulai berjalan, mencari keberadaan Zero dan Brain. akhirnya dia bertemu dengan Zero dan Brain yang sedang bertarung. Brain mendapat luka yang cukup banyak oleh pisau Zero. Redix yang melihat langsung menendang punggung belakang Zero. Kini Zero harus berhadapan dengan dua pemuda tangguh. Mereka berdua pun menyerang Zero, tapi pisau Zero lebih cepat sehingga melukai Redix. Brain juga terkena sabetan itu. Kini Brain sangat susah bergerak karena banyak mengeluarkan darah. Sementara Zero terus menyerang Redix, walaupun dapat menangkis serangan Zero. Redix juga mendapat luka yang lumayan banyak. Ditambah luka akibat kecelakaan tadi, membuat Redix sulit untuk bergerak. Zero pun tertawa sejenak, kemudian dia menyerang Redix. Redix yang melihat dirinya akan di serang, hanya bisa pasrah saja. Karena dia sangat susah untuk bergerak. Pada saat Zero hendak menyerang Redix, tiba-tiba dari belakang Brain menyerang punggung belakang Zero dengan ke dua tangan. Zero pun mundur beberapa langkah karena pukulan Brain yang keras. Redix yang melihat itu pun, menghela nafas sebentar dan berusaha bertahan. Lalu menyerang Zero dengan beberapa pukulan, sedangkan Zero yang tidak sempat untuk bertahan harus kena pukulan Redix. Brain pun datang membantu, Zero yang sudah terluka pun memainkan pisau secara membabi buta. Brain dan Redix pun menahan kedua tangan Zero, lalu Redix dengan sekuat tenaga menghantam wajah Zero dengan kepalannya. Lalu mereka berdua pun dengan sekuat tenaga menghajar perut Zero. Zero pun terjatuh dan susah untuk bangun. Sebelum Zero menghembuskan nafas terakhir, dia sempat memencet tombol bom yang telah dia letakkan di dalam kapal tersebut. Dengan segera Redix dan Brain pun keluar, lalu mereka pun melompat dan bom pun meledak. Tak lama polisi pun datang dan menolong mereka berdua.              
          Serigala Liar berhasil di taklukan, Brain pun naik jabatan. Sementara Redix pun berpacaran dengan Pink. Kini mereka pun bisa beraktifitas seperti biasanya……………………………………………………..

                                      THE  END